Kubu Jokowi: Pernyataan Amien Rais Seakan Menganggap Haedar Nashir Seperti Anak Buah
Abdul Kadir Karding menilai Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais telah menjatuhkan kerhormatan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Amien Rais telah menjatuhkan kerhormatan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Alasannya, Amien Rais berencana 'menjewer' Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir yang membebaskan warga Muhammadiyah untuk memilih pasangan calon presiden dalam Pilpres 2019.
Karding mengatakan sikap Amien Rais menujukan telah menganggap Haedar sebagai sosok anak buah.
Baca: Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Drum Ditangkap, Bawa Semua Barang Korban Juga Mobil Hilang di Stasiun
Padahal, Haidar merupakan tokoh Muhammadiyah yang harus dijaga kehormatan dan reputasinya.
"Apa yang dilakukan Pak Amien Rais dengan menyatakan akan menjewer Pak Haedar Nasir itu sesuatu yang satu menganggap bahwa Pak Haedar itu seperti anak buahnya, seperti anak kecil," kata Karding kepada Wartawan, Rabu (21/11/2018).
"Padahal beliau adalah tokoh yang saya kira harus kita jaga marwahnya, yang harus kita jaga kehormatan dan reputasinya," lanjut Karding.
Baca: Ketua DPR Lantik Eddy Kuntadi Sebagai Pengganti Eni Saragih
Ketua DPP PKB ini juga mengatakan, Muhammadiyah sebagai satu lembaga tentu segala sikap politiknya sudah dibicarakan secara kolektif.
"Karena itu langkah yang dilakukan Pak Amin saya kira merugikan Pak Amin sebagai tokoh seakan-akan memaksakan kehendak, memiliki sikap yang otoriter," kata Karding.
Baca: Oknum Dosen UNILA yang Diduga Cabuli Mahasiswi Bimbingan Lebih dari Sekali Dituntut 2 Tahun Penjara
Lebih lanjut, Ia mengatakan, Muhammadiyah seharusnya mengambil sikap dengan aspirasi warga mereka sesuai dengan keputusan rapat mereka.
Sehingga kita tidak coba intervensi organisasi besar.
"Bahwa keputusannya kemudian mendukung, netral atau tidak mendukung itu adalah hak organisasi. Jadi, saya melihat bahwa kenegarawan Pak Amien mulai dipertanyakan," ungkap Karding.