Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei Pilpres LSI Denny JA November 2018: Jokowi Masih Unggul 20 Persen Atas Prabowo

Hasilnya Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih di atas 20 persen.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Survei Pilpres LSI Denny JA November 2018: Jokowi Masih Unggul 20 Persen Atas Prabowo
Tribunstyle.com/ Source: Facebook Capres Cawapres 2019
Calon Presiden 2019 Joko Widodo Vs Calon Presiden 2019 Prabowo Subianto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali merilis hasil survei Pilpres 2019 yang dilakukan pada November 2018 lalu pada hari ini, Kamis (6/12/2018) di Kantor LSI Denny JA di Rawamangun, Jakarta Timur.

Hasilnya Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih di atas 20 persen.

Yaitu 53,2 persen berbanding 31,2 persen milik Prabowo atau selisihnya adalah 22 persen dengan 15,6 persen lainnya tidak menjawab.

Meskipun masih unggul 22 persen, suara Jokowi-Ma’ruf Amin mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yaitu 4,5 persen sementara suara Prabowo-Sandiaga mengalami kenaikan 2,6 persen.

Dan suara yang tidak menjawab juga naik 1,9 persen.

Peneliti senior LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan dengan selisih suara yang masih 22 persen bisa dikatakan tidak ada perubahan signifikan dari elektabilitas kedua paslon.

Baca: Divonis 6 Tahun Penjara Zumi Zola Pasrah

Menurutnya hal itu terjadi karena kedua kubu terlalu sibuk memainkan perang isu sementara kampanye tentang program visi dan misi masih diabaikan.

BERITA REKOMENDASI

“Pembicaraan di media sosial dan media konvensional ternyata dikuasai oleh perang isu yang sensasional saja, namun terbukti tak merubah secara signifikan elektabilitas kedua kubu,” tegas Rully Akbar.

Menurutnya suara militan di masing-masing kubu yang mencapai 20-30 persen membuat elektabilitas keduanya tak bisa digoyang dengan isu yang remeh temeh.

Oleh karena itu Rully berpendapat sudah waktunya kedua belah paslon untuk menyampaikan visi dan misi melalui program-program konkret untuk merebut suara paslon lawan maupun swing-voters.

“Kalau sudah masuk ranah program maka masyarakat bisa melihat diferensiasi antara kedua paslon, Jokowi diuntungkan karena sedang menjabat sebagai presiden sehingga bisa menunjukkan prestasinya,” ujar Rully.

“Kemudian Prabowo bisa mencari alternatif lain dari kebijakan-kebijakan yang sudah ditelurkan Jokowi dan yang lebih menarik serta dirasa masyarakat tepat untuk memecahkan suatu persoalan,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas