BPN Kritisi KPU, Ada Potensi Kerusuhan di Pilpres
Ia menyebut, jika tak ditangani serius dapat menimbulkan potensi kerusuhan ke depan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono mengkritisi penyelenggara pemilu atau KPU , dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (15/12/2018).
Ia menyebut, jika tak ditangani serius dapat menimbulkan potensi kerusuhan ke depan.
Pertama, ia mengatakan, kebingungan masyarakat terkait aturan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) memiliki hak memilih pada pileg maupun pilpres.
"Itu ya agak membingungkan sebenarnya menjelaskan kepada teman-teman,keluarga, masyarakat bagaimana menjelaskan kampanye ke masyarakat yang seperti itu (ODGJ) tuh kita kan ga tau, apalagi kalau jumlahnya besar," kata Ferry.
Kedua ujarnya, wacana KPU yang akan menggunakan kardus sebagai kotak suara, dianggapnya tak masuk akal.
Baca: Surya Paloh Silaturahmi dengan Ulama Besar NTB
Lebih lanjut, ia menerangkan, pihaknya ragu akan kemampuan KPU untuk mengurusi DPT nasional, di mana mengaju pada kasus tercecernya KTP-el di Duren Sawit, beberapa waktu lalu.
"Tidak hanya partai kami tapi seluruh partai sedang menunggu pemutahiran yang disampaikan KPU kepada kami. Ketika pada saat penyelenggaraan pada hari H jadi keributan, semua orang menyalahkan.
"Potensi kerusuhan tuh di depan mata kalau ini tidak dianggap serius oleh penyelenggara pemilu," tambah dia.