Di Konferensi Nasional Partai Gerindra, Prabowo Akui Dirinya Tak Pantas Jadi Imam Salat
Dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra 2018 di SICC Sentul, Prabowo pun mengakui kalau dirinya tak pantas untuk menjadi imam sholat.
Editor: Yudhi Maulana
TRIBUNNEWS.COM - Calon Presiden nomor Urut 02, Prabowo Subianto menjawab sejumlah tudingan berbau agama yang dilontarkan kepadanya.
Salah satunya, yakni tudingan soal Prabowo yang tak bisa menjadi imam sholat.
Dikutip dari TribunWoW.cim yang melansir tayangan YouTube Metro TV, Mantan Politisi Gerindra, La Nyalla melontarkan sejumlah pernyataan yang kontrobersial.
Salah satunya yakni dirinya menantang Prabowo untuk menjadi imam sholat.
"Pak Prabowo berani suruh mimpin salat? Nggak mungkin berani, ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo, ayo suruh baca Al Fatihah, suruh baca Al Ikhlas, suruh baca bacaan salat, kita semua jadi saksi," kata La Nyalla.
Namun, kemudian La Nyalla enggak membicarakan Prabowo karena saat ini dirinya sudah mendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Lupakan, lupakan Prabowo, tidak usah ngomong Pak Prabowo lagi. Kita sudah mau memenangkan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Yang jelas saya tidak akan banyak omong dalam kerja saya. Silakan Anda tanya di Jawa Timur, kita sudah punya yang namanya Rumah Rakyat Jokowi, itu di kantor saya," ujar La Nyalla dikutip dari Kompas.com.
"Kita turun ke daerah, door to door, kita merangkul pemain pemain sepak bola, supporter sepak bola itu semua barisan sama kita."
Tak hanya itu, La Nyalla juga sempat berjanji akan memotong lehernya jika Prabowo menang di Madura saat Pilpres 2019.
“Pak Jokowi itu ahli puasa. Makanya pantas 2014 menang. Orang Indonesia yang berdoa semoga diberikan pemimpin dan presiden terbaik. Yang dikasih kan Pak Jokowi. Berarti kan Pak Jokowi orang baik,” kata La Nyalla yang dikutip dari Tribunnews.