Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPN: Prabowo Reinkarnasi Bung Karno

Menurut dia, mantan Danjen Kopassus itu berupaya menghipnotis bangsa Indonesia supaya berhati-hati.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in BPN: Prabowo Reinkarnasi Bung Karno
HANDOUT
Prabowo Subianto saat hadir di acara 'Silahturahim Warga Muhammadiyah Yogyakarta dengan Calon Presiden Prabowo Subianto' di Hotel Prima SR, Sleman, Yogyakarta, Rabu (28/11/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso, memandang pernyataan Prabowo soal Indonesia punah syarat makna.

Dia menjelaskan, seorang pemimpin baik memberikan pengertian kepada bangsa.

Menurut dia, mantan Danjen Kopassus itu berupaya menghipnotis bangsa Indonesia supaya berhati-hati.

Berhati-hati membuat negera secara sosial, ekonomi, dan politik tidak semakin hancur-hancuran.

"Ini seorang pemimpin kadang kala dengan kata-kata menghentak pak Prabowo mirip pidatonya dan mungkin sebagian reinkarnasi dari gayanya Bung Karno muda," ujar Priyo, ditemui di kantor KPU RI, Rabu (19/12/2018).

Baca: Prabowo Sebut Negara Bisa Punah, Khofifah: Masyarakat Mengharapkan Negara yang Baik

Dia melihat figur proklamator bangsa Indonesia tercermin pada diri Prabowo. Kedua tokoh bangsa tersebut mempunyai kesamaan pada saat menyampaikan pidato.

Namun, kata mantan politisi Partai Golkar itu Prabowo juga mengingatkan kepada sosok Soeharto, Presiden Republik Indonesia II. Atas dasar itu, Partai Berkarya mengusung Prabowo-Sandiaga di Pemilu 2019.

Berita Rekomendasi

"Saya sendiri kemarin dalam pidato sambutan saya mewakili partai berkarya saya melihat pada diri Pak Prabowo itu menyerap dua energi besar ialah gayanya Bung Karno dan gayanya Pak Harto," kata dia.

Di kesempatan itu, dia menyoroti ucapan Indonesia punah. Dia menjelaskan, Indonesia punah apabila salah urus. Untuk itu, dia menambahkan, Negara Indonesia harus diurus secara baik.

"Kami negeri yang kaya raya yang juga bisa berdikari dengan hebat dengan kekuatan sendiri tidak memungguk pada orang asing tenaga asing sana sini, ya kami bisa selamat. Tetapi kalau sebaliknya terjadi ya kami bisa punah sebagai bangsa. Punah seperti apa, seperti Uni Soviet hancur berantaskan tinggal kenangan yang terjadi Rusia dan seterusnya," tambahnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas