BPN Prabowo-Sandi: Debat Kandidat Jangan Dikemas Seperti Cerdas Cermat
debat kandidat merupakan panggung bagi calon pemimpin negara memperlihatkan visi-misi memimpin negara selama lima tahun ke depan.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengusulkan debat kandidat calon presiden-calon wakil presiden di Pemilu 2019 dibuat menarik.
Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso, mengatakan debat kandidat merupakan panggung bagi calon pemimpin negara memperlihatkan visi-misi memimpin negara selama lima tahun ke depan.
"Kami usul jangan sampai terkesan seperti cerdas cermat, karena ini dua calon pemimpin negara, bisa Jokowi-Ma'ruf bisa Prabowo-Sandi," kata Priyo, Rabu (19/12/2018).
Selain itu, dia meminta, debat kandidat jangan sampai menjadi ajang menjatuhkan pasangan capres-cawapres.
Dia mencontohkan, adanya upaya dari moderator atau panelis yang memberikan pertanyaaan di luar jalur kepada pasangan capres-cawapres.
"Jadi usulan kami itu dan diterima 01, dan beri keleluasaan, jadi terhadap masing-masing moderator dan panelis bisa bertanya nyelonong yang bisa merugikan paslon," kata dia.
Dalam rapat koordinasi KPU RI dan tim pemenangan nasional capres-cawapres nomor 01 dan nomor 02, telah ditentukan tema di setiap pelaksanaan debat.
Tema setiap debat, Debat ke 1 (Hukum, HAM, Korupsi, Terorisme), Debat ke 2 (Energi dan Pangan, SDA dan lingkungan hidup, infrastruktur), Debat ke 3 (Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sosial dan Kebudayaan).
Debat ke 4 (Ideologi, Pemerintahan, Hankam, Hubungan Internasional) dan Debat ke 5 (Ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, perdagangan dan industri).
"Tema-tema besar ini ada debat melibatkan dihadiri penuh oleh capres cawapres bersamaan dalam dua sesi, sesi pertama. Lalu tiga sesi lainya, diberi waktu untuk dua debat antar capres, dan sekali debat cawapres, tetapi pertanyaan yang menohok saling dihindari," kata dia.