Jokowi: Kalau Saya Anti Ulama, Tak Mungkin Ada Hari Santri Nasional
"Lho, saya itu masuk ke pondok pesantren berapa kali. Hari ini dengan ulama," kata Jokowi
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Di hadapan ratusan ulama Madura, Calon Presiden Petahana Nomor Urut 01, Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan dirinya disebut sebagai seorang yang anti ulama.
Jokowi menegaskan adanya isu tersebut tidaklah benar.
Baca: Pasca Reuni 212: Elektabilitas Jokowi-Maruf Naik, Prabowo-Sandiaga Turun
"Lho, saya itu masuk ke pondok pesantren berapa kali. Hari ini dengan ulama," kata Jokowi dalam pidatonya pada acara Deklarasi Akbar Ulama se-Madura yang dgelar di Gedung Rato Ebuh, Kabupaten Bangkalan, Rabu (19/12/2018).
Baca: Reino Barack Unggah Foto 3 Gerai Bisnis Baru, Tanpa Komentar Syahrini Lakukan Hal Ini
Tidak baru hari ini saja, Jokowi mengungkapkan dia baru saja bersilaturahmi ke empat pondok pesantren yang ada di Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, Selasa (18/12/2018) kemarin.
Kemarin saya masuk ke Pondok Pesantren Tebuireng, Tambakberas, Darul Ulum, Bahrul Ulum," kata Jokowi.
Baca: Jokowi: Kalau Memukuli Orang Urusannya dengan Polisi, Bukan Saya
Bahkan, lanjut Jokowi, tidak akan ada hari santri nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 dan calon wakil presiden pendampingnya bukan KH Maruf Amin jika dia anti ulama.
"Kami saja milih calon wakil presiden KH Maruf Amin. Beliau Ketua MUI. Beliau juga Rais Aam di NU. Lha kok ini dibalik-balik. Inikan dibalik-balik namanya. Kalau enggak saya jawab, dibolak-balik lagi," ucap Jokowi.