Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Moeldoko Soal Perusakan Bendera Partai Demokrat: Institusi Siluman Tak Ada Dalam Ketatanegaraan

Moeldoko mengatakan bila Partai Demokrat berani mengungkap institusi yang dimaksud pasti akan langsung ditindaklanjuti polisi.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Moeldoko Soal Perusakan Bendera Partai Demokrat: Institusi Siluman Tak Ada Dalam Ketatanegaraan
TRIBUNNEWS/RIZAL BOMANTAMA
Moeldoko 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko meminta Partai Demokrat jujur saja soal ungkapan institusi siluman yang disebut Partai Demokrat sebagai pelaku perusakan benderanya di Riau.

Menurut Moeldoko, ungkapan tersebut memicu saling curiga satu sama lain sehingga bisa merusak hubungan antar elemen negara.

Baca: 2 Pekan Bekerja Pengasuh Gempita Mengundurkan Diri, Ini Kata Gisel Hingga Singgung Koneng

“Harusnya jujur saja, siapa itu institusi siluman yang dimaksud, supaya masyarakat tidak bingung dan ada saling curiga karena kita tak mengenal siluman dalam ketatanegaraan kita,” ungkap Moeldoko usai ditemui dalam acara Diseminasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi di Hotel Oriental Mandarin di Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2018).

Moeldoko mengatakan bila Partai Demokrat berani mengungkap institusi yang dimaksud pasti akan langsung ditindaklanjuti polisi.

Baca: Polisi: Pemeriksaan Dahnil Anzar Belum Dijadwalkan Karena Fokus Amankan Natal dan Tahun Baru

Moeldoko menegaskan bila ungkapan itu terus dijaga bisa memperburuk hubungan Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Umum Partai Demokrat dan Presiden Joko Widodo.

“Secara personal hubungan Pak SBY dan Pak Jokowi baik, jangan sampai menjadi buruk akibat dari yang dilakukan oleh pendukung keduanya di akar rumput yang mungkin bisa salah sangka dengan ungkapan itu,” pungkas Moeldoko.

Berita Rekomendasi

Ungkapan institusi siluman itu dilontarkan oleh Sekjen Partai Demokrat Hinca IP Panjaitan usai melaksanakan rapat selama 9 jam membahas masalah perusakan bendera pada 18 Desember 2018 lalu.

Namun Hinca enggan menyebut pihak mana yang disebut sebagai institusi siluman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas