Sandiaga Jadi Donatur Terbesar untuk Pilpres 2019, Sumber Dana Berasal dari Penjualan Saham Saratoga
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno masih menjadi donatur terbesar dalam Pemilu Presiden 2019.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno masih menjadi donatur terbesar dalam Pemilu Presiden 2019.
Dari total Rp 54 miliar dana kampanye Prabowo-Sandi, sebesar 73 persen atau Rp 39,5 miliar bersumber dari kantong Sandiaga.
Sandi mengatakan bahwa pelaporan dana kampanye merupakan buki tranparasi kubu Prabowo-Sandi dalam menghadapi Pemilu Presiden.
Baca: Dampingi Jokowi di Deklarasi Ulama Madura, Yenny Wahid Cerita Wudhu Jokowi untuk Tegakkan Teritori
Bahkan Sandi terbuka bahwa sumber dana yang ia gelontorkan untuk kampanye Pilpres berasal dari penjual aset atau sahamnya.
"Konsistensi kami terhadap prinsip transaparansi keterbukaan dana kampanye. Sumber dana saya berasal dari penjualan aset atau saham," kata Sandi di Posko Pemenganan Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (31/12/2018).
Adapun saham yang ia lego sudah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia dalam laporan keterbukaan informasi.
Baca: Hasil Survei Ahli Tsunami Ungkap Tinggi Rayapan Tsunami Selat Sunda Capai 13,4 Meter
Sandi mengatakan saham yang diajual yakni Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
"Iya Saratoga," kata Sandi.
Hanya saja mantan Wakil Gubernur DKI itu tidak menyebutkan berapa persen saham yang ia jual untuk kebutuhan dana kampanye.
Ia hanya mengatakan bahwa keterbukaan informasi dimana sumber dana kampanye ia lampirkan dalam laporan keterbukaan informasi untuk memberikan contoh transparansi dana kampanye.
"Saya yakin dengan tranparansi seperti itu ini memberikan satu contoh insiprirasi agar proses pendanaan kampanye jelas. Darimana sumbernya. Sumber saya jelas dari penjualan aset dan atau saham," katanya.
Baca: Harga Tiket TMII Menjadi Rp 35 Ribu pada Malam Pergantian Tahun
Sebelumnya, Kubu Prabowo-Sandi terus melaporkan dana kampanyenya setiap bulan pada Pemilu Presiden 2019. Dana yang berhasil dikumpulkan sejak 23 September hingga 28 Desember 2019 sebesar Rp 54 miliar.
Jumlah tersebut terdiri dari sumbangan Sandiaga Uno sebesar 39,5 miliar (73 persen), lalu sumbangan Prabowo Subianto 13,01 miliar (24,2 persen), sumbangan Partai Gerindra 1,38 miliar (2,6 persen).
"Selain itu ada sumbangan perorangan 76,19 juta atau 0,1 persen dan sumbangan kelompok 28,86 juta atau 0,1 persen," kata Bendahara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Thomas Djiwandono di Posko Pemenangan, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (31/12/2018).
Sementara itu jumlah pengeluaran selama tiga bulan masa kampanye yakni 46,6 miliar terdiri dari pembelian peralatan sebasar Rp140,725 juta (0,3 persen), pertemuan terbatas 1,184 miliar (2,5 persen), iklan media 258 juta (0,6 persen), alat peraga kampanye 6,02 miliar (12,9 persen), bahan kampanye 2,4 miliar (5,2 persen). Operasional lain lain 2,9 miliar (6,4 persen) pengeluaran modal lain lain sebesar 2,2 miliar (4,9 persen).
"Dan yang paling besar pengeluaran adalah kegiatan lain lain sebesar 23,20 miliar atau 49,8 persen," katanya.