Wasekjen Demokrat: KPU Harus Tegar, Jangan Galau dan Sensitifan
Ia berseloroh tugas KPU di Indonesia tidak seberat penyelenggara pemilu seperti di India, yang kerap bergejolak tiap pemilu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak perlu berlebihan menanggapi kasus penyebaran hoax atau berita bohong terkait 7 kontainer yang berisi kertas suara tercoblos pasangan capres-cawapres 01.
"Saya kira penyelenggaran (Pemilu) ini justru harus tegar menghadapi cobaan-cobaan, menghadapi kritik-kritikan. Jangan sensitifan lah. Apalagi KPU yang menjadi wasit penentu pilpres dan pileg 2019, yang tidak lama lagi 3 bulan lagi. Bukan keliatan resah, galau. Ini akan membuat galau seluruh bangsa," kata Didi yang ditemui usai diskusi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Sabtu (5/1/2019).
Ia berseloroh tugas KPU di Indonesia tidak seberat penyelenggara pemilu seperti di India, yang kerap bergejolak tiap pemilu.
Meski dirinya menyadari, tugas KPU ke depan kian berat, ia berharap KPU hanya perlu fokus bekerja dan menunjukan hasil terbaik.
"Oleh karenanya tenang-tenang saja saya kira, belum ada hal yang luar biasa menggangu, bekerja yang baik saja, yakinkan rakyat kalau ada masukan info-info ya, silahkan berjalan dengan baik saja," terangnya.
Baca: Dugaan Pengaturan Skor PSS Sleman dan Madura FC Bakal Ditingkatkan ke Penyidikan
Saat disinggung terkait sikap KPU yang melapor ke Bareskrim terkait penyebaran hoax 7 kotak suara yang telah tercoblos, ia tak banyak memberikan komentar.
Namun, Didi mengatakan, peristiwa itu sebagai peringatan bersama, agar KPU lebih bekerja hati-hati, untuk mewujudkan Pemilu Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia.
"Menurut saya tidak ada hal yang melanggar di sana. Kalau saya arahkan justru mengingatkan ke depan berhati-hati wake up call, akan lebih berhati-hati ke depan kan, bagus kan, malah bagus kan semua jadi aware, bahwa pemilu ke depan juga bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan penyelenggaran yang luber, langsung, umum, bebas dan rahasia," harap Didi.
Baca: Terungkap Nama Kekasih Brigpol Dewi yang Sebar Foto dan Video Pornonya: Gunakan Ponsel Warisan
Sebelumnya diketahui, beredar suara laki-laki di aplikasi pesan singkat atau WhatsApp, yang memberi info telah menemukan 70 juta kertas suara sudah dicoblos pada gambar Jokowi - Maruf Amin.
Bersamaan dengan itu, politisi Partai Demokrat Andi Arief, menanyakan kabar tersebut melalui akun sosmed pribadinya, pada Rabu (2/1/2018).
Namun tak lama berselang, cuitan tersebut hapus.
"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya. Karena kabar ini sudah beredar," tulis Andi pada akun Twitternya @AndiArief_ .