Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Penyampaian Visi Misi Harusnya Dapat Porsi Terbesar dalam Tahapan Pemilu

Karyono Wibowo menyayangkan sikap KPU yang tidak jadi memfasilitasi penyampaian Visi Misi Pasangan Capres sangat disayangkan.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pengamat: Penyampaian Visi Misi Harusnya Dapat Porsi Terbesar dalam Tahapan Pemilu
Instagram @jokowi dan @prabowo
Jokowi dan Prabowo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menyayangkan sikap KPU yang tidak jadi memfasilitasi penyampaian Visi Misi Pasangan Capres sangat disayangkan. 

Menurut Karyono Wibowo, justru penyampaian visi misi capres yang seharusnya dikedepankan agar masyarakat mengetahui arah pembangunan yang akan dilaksanakan pada 5 tahun ke depan. 

"Penyampaian visi misi justru sangat substansial dan penting dalam pertarungan politik modern. Karenanya penyampaian visi misi seharusnya mendapat porsi terbesar dalam tahapan pemilu," tegas Karyono Wibowo kepada Tribunnews.com, Minggu (6/1/2019).

Baca: Pemain Belakang Persib Bandung, Victor Igbonefo Siap Kembali Berlatih

Namun sejak masa kampanye selama kurang lebih 3 bulan ini justru ruang publik ini dipenuhi dengan caci maki antar pendukung. Masyarakat dijejali dengan informasi hoax, hate speech dan propaganda yang berbau sarkastik yang membuat pemilu nyaris kehilangan substansi.

Selain meniadakan penyampaian visi misi KPU justru membuat peraturan debat dengan menyerahkan pertanyaan ke kandidat seminggu sebelum pelaksanaan. Hal ini membuat acara debat capres kehilangan daya tarik. 

Ibarat ujian, imbuh dia, KPU ibarat dosen lebih memilih ujian "open book". Hal ini bisa menurunkan animo masyarakat untuk menyaksikan acara debat -yang dalam beberapa tahun ini acara debat dipandang penting oleh masyarakat. 

Berita Rekomendasi

Setidaknya, kata dia, ada tren kenaikan minat orang untuk menyaksikan acara debat. 

"Ini merupakan indikator positif kemajuan  politik modern di Indonesia. Oleh karena itu, yang harus dilakukan KPU adalah mengembangkan acara debat lebih kreatif dan bermutu, bukan membuat langkah mundur," jelasnya.

Rencana sosialisasi visi dan misi pasangan calon presiden dan wakil presiden tidak akan difasilitasi KPU.

Keputusan tersebut diambil berdasar kesepakatan antara KPU dengan tim kampanye pasangan calon melalui rapat bersama yang digelar pada Jumat (4/1/2019) malam.

Sosialisasi tetap akan dilakukan, tetapi oleh masing-masing tim kampanye.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas