Sandiaga: Penyampaian Visi-Misi Pendidikan Politik bagi Masyarakat
Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menyayangkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak mau memfasilitasi penyampaian visi-misi
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno menyayangkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang tidak mau memfasilitasi penyampaian visi-misi Capres-Cawapres.
Menurut Sandi penyampaian visi-misi merupakan pendidikan politik bagi masyarakat.
"Jadi kalau kita ingin mendidik sebuah proses politik konstelasi kedepan lebih mencerahkan mestinya KPU ikut memfasilitasi," ujar Sandiaga di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, (6/1/2019).
Meskipun tidak difasilitasi KPU, Sandiaga mengatakan pihaknya akan tetap menyampaikan visi-misi Prabowo-Sandi kepada masyarakat. Pasalnya ia ingin seluruh masyarakat mengetahui visi misi yang ia usung bersama Prabowo Subianto di Pemilu mendatang.
Baca: Pengakuan Mucikari Prostitusi Artis yang Menjual Vanessa Angel, Sebelum Ngamar Harus DP 30 Persen
"Karena kita ingin semaksimal mungkin menjangkau seluruh masyarakat. Sekarang banyak masyarakat yang belum terjangkau apa yang ingin kami sampaikan visi dan misi," katanya.
Untuk konsepnya sendiri menurutnya, masih digodok oleh Badan Pemenangan Nasional ( BPN). Termasuk saluran apa yang akan igunakan untuk menjelaskan visi-misi kepada masyarakat.
Sebelumya KPU batal fasilitasi penyampaian visi-misi pasangan Capres-Cawapres menjelang debat perdana 17 Januari menatang. KPU membatalkan penyampaian visi-misi karena kedua kubu tidak titik temu soal siapa yang harus membacakan visi-misi tersebut.
TKN Jokowi-Maruf menilai bahwa visi-misi tidak perlu disampaikan oleh Paslon, sementara BPN Prabowo Sandi menilai visi misi harus diampaikan oleh Paslon.