Ketua PP Pemuda Muhammadiyah: Sekarang Agak Susah Membedakan Tokoh Agama, Politik, Masyarakat
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto menyebut saat ini Indonesia kekurangan aktor-aktor penengah atau pendamai untuk menyudahi perseteruan.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto menyebut saat ini Indonesia kekurangan aktor-aktor penengah atau pendamai untuk menyudahi perseteruan yang terjadi di masyarakat.
Apalagi, pesta demokrasi pemilu 2019 sedang berjalan saat ini.
Baca: Seluruh Tim Liga 2 Disebut Terlibat Skandal Pengaturan Skor
Menurut Sunanto menjelang Pemilu 2019 tokoh agama, politisi, dan tokoh masyarakat kini menjadi bias.
Dalam pesta demokrasi saat ini banyak tokoh agama yang ikut-ikutan mendeklarasikan diri mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilpres 2019.
"Saya kira saat ini kalau dulu ada diferensiasi antara tokoh politik dan agama, jelas. Sekarang agak susah membedakan mana tokoh agama, politik, mana tokoh masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Cak Nanto, dalam diskusi di KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).
Sebab, meskipun tidak berafiliasi ke dalam partai politik, namun tak sedikit dari mereka yang secara jelas dan terbuka mendukung salah satu pasangan calon.
Baca: Ini Luas Lahan Proyek Jalan Tol Aceh yang Sudah Dibebaskan sampai Januari 2019
Indonesia, kata Cak Nanto begitu luar biasa kehilangan aktor pendamai di tengah masyarakat.
"Ini saya kira perlu kita kritisi, sebenarnya penciptaan budaya aktor pendamai itu saya kira sudah kehilangan yang sangat luar biasa," imbuhnya.
Bahkan, bila fenomena ini terus terjadi dan tak ada tokoh penengah yang senyatanya netra, Cak Nanto tak menutup kemungkinan kondisi tersebut bisa menciptakan disintegrasi bangsa.
"Sehingga munculnya disentegrasi bangsa bisa jadi karena tidak ada penengahnya. dan ini menjadi persoalan," jelasnya.
Atas hal itu, PP Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat memiliki tugas utama menciptakan aktor pendamai.
Baca: Kediaman Jokowi di Solo Dikepung Posko Prabowo-Sandi, Pengamat: Bentuk Propaganda Lemahkan Lawan
Sebab, hal itu dirasa menjadi solusi dan tanggung jawab bagi mereka.
"Sebagai ormas saya kira tugas pertama bagaimana menciptakan aktor pendamai, dan sudah akan kami lakukan terus menerus karena itu solusi dan tanggung jawab kami sebagai organisasi masyarakat," kata Cak Nanto.
Tak berhenti di situ, Cak Nanto juga menyebut penciptaan aktor pendamai di tengah masyarakat sudah menjadi tugas setiap organisasi masyarakat.
"Jadi pilihan politik bagi kami sifatnya hak individu, tapi mendamaikan adalah tugas setiap organisasi," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.