Kontras Protes Isu HAM Tak Dibahas Substansial dalam Debat Pilpres 2019
Koordinator Kontras Yati Andriyani, menilai debat Pilpres 2019 hanya sarana pelengkap untuk mendulang suara.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Yati Andriyani, menilai debat kandidat pasangan calon presiden-calon wakil presiden dalam Pilpres 2019 hanya sarana pelengkap untuk mendulang suara.
Menurut dia, mekanisme penyelenggaraan debat kandidat itu tidak dapat menguraikan sejumlah permasalahan terutama di bidang Hak Asasi Manusia (HAM) dan penyelesaian pelanggaran HAM pada masa lalu.
Baca: Tewas Diterkam Buaya Peliharaan Sendiri, Deasy Tuwo Justru Disebut Polisi Bisa Kena Hukuman Penjara
“Formalitas. Ini hanya pelengkap. Padahal (debat,-red) menguji nanti sejauh mana implementasi. Penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu. Kegagalan memenuhi agenda HAM,” kata Yati, ditemui di kantor Kontras, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019).
Dia menegaskan, pada debat kandidat seharusnya di tampilkan secara khusus bagaimana cara menyelesaikan pelanggaraan HAM masa lalu yang ditawarkan masing-masing pasangan calon presiden-calon wakil presiden.
Baca: YLKI Desak Pemerintah Naikkan Persentase Cukai Rokok Hingga 57 Persen
“Harusnya di debat capres, isu penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu di high light khusus. Menguji paslon,” ujarnya.
Sehingga, melihat mekanisme debat yang diselenggarakan KPU RI itu, dia merasa kecewa.
Apalagi, pertanyaan sudah disampaikan sebelum pelaksanaan debat kandidat dimulai.
“Kami tidak ingin debat normatif dan retoris. Sesuatu yang umum dan debat kusir supaya tidak terjadi. Harus diuji yang kontekstual. Sehingga, betul merasa kecewa tidak membahas kasus di dalam debat capres,” tambahnya.
Baca: Pilu, Seorang Istri Dosen Curhat Tentang Suaminya yang Kepergok Selingkuh di Kos-kosan
Seperti diketahui, KPU RI menjadwalkan debat kandidat pertama pasangan capres-cawapres pada 17 Januari 2019.
Debat pertama membahas hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
Pada Pilpres 2019, terdapat dua pasangan capres-cawapres, yaitu Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, sebagai pasangan capres-cawapres nomor urut 01 dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, sebagai pasangan capres-cawapres nomor urut 02.