Jokowi Panggil Jajaran Menteri Malam-malam Bahas soal Pidato Prabowo
"Siapa saja yang melakukan upaya delegitimasi terhadap KPU sebagai penyelenggara pemilu dan menjatuhkan wibawa pemerintah," katanya
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para menteri pembantu Presiden Jokowi hingga jajaran Sekretariat Presiden pada Selasa (15/1/2019) malam melakukan rapat di Kompleks Istana Kepresidenan.
Rapat ini menanggapi data - data yang dilontarkan calon presiden - wakil presiden nomor urut 02, Prabowo - Sandi yang dikhawatirkan bisa membuat panik masyarakat.
Baca: Pengamat: Tidak Ada yang Baru dari Pidato Prabowo Subianto
"Ini pernyataan resmi yang bisa dipertanggung jawabkan dan atas nama pemerintah. Karena tidak mungkin kami melakukan perlawanan, kami hanya bisa memberikan data yang validitas, akurasinya bisa dipertanggung jawabkan. Kami akan rapat mengomplitkan semua data - data yang semalam disampaikan Pak Prabowo," ujar Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Ali Mochtar Ngabalin melanjutkan, beberapa waktu lalu ada Tersangka Ratna Sarumpaet dengan kasus hoaks.
Menurut Ali Mochtar Ngabalin, jangan sampai ada lagi kasus serupa. Terlebih Jokowi berkali - kali mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan pelaksanaan pemilu secara serentak dengan damai dan penuh keceriaan.
"Siapa saja yang melakukan upaya delegitimasi terhadap KPU sebagai penyelenggara pemilu dan menjatuhkan wibawa pemerintah. Maka kami akan melakukan perlawanan itu," papar Ali Mochtar Ngabalin.
Baca: 7 Fakta Polemik Pidato Prabowo Jelang Debat Pilpres 2019 yang Tuai Tanggapan dari Sejumlah Pihak
Ali Mochtar Ngabalin juga menyindir kecerdasan pidato Prabowo yang di luar kepala, bahkan bisa jadi di luar otak tanpa membaca teks.
Sambil menunggu waktu yang tepat, Ali Mochtar Ngabalin menekankan pemerintah bakal menyampaikan data yang valid agar masyarakat tidak dibohongi untuk kesekian kalinya atas data yang tidak benar.