Survei Charta Politika, Elektabilitas Jokowi-Makruf Terus Naik di Jatim, Tapi Sulit Tembus Madura
Hasil Survei Charta Politika, Tren Elektabilitas Jokowi-Makruf Amin Terus Naik di Jatim, Tapi Masih Sulit Tembus Madura.
Editor: Januar Adi Sagita
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Makruf Amin di Jatim bekerjasama dengan Charta Politika untuk mengukur elektabilitas pasangan Capres dan cawapres nomor urut 01 tersebut.
Tujuan kerjasama, untuk memetakan kekuatan Jokowi-Makruf Amin di Jatim, sehingga TKD Jatim mempunyai peta yang jelas untuk menyusun strategi pemenangan dalam Pilpres 2019 yang digelar 17 April nanti.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, dari survei yang dilakukan lembaganya menunjukkan, bahwa elektabilitas politik Jokowi-Makruf lebih unggul dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno,
"Paslon nomor urut 01 meraih 54 persen suara. Sedangkan paslon nomor urut 02 hanya mendapat 30 persen suara," bebernya, Selasa (15/1/2019).
Berdasar hasil survei tersebut, suara yang diraih Jokowi-Makruf Amin di Jatim ada selisih 24 persen dibandingkan Prabowo-Sandi di Jatim. Ini berarti, naik 10 persen pasca penetapan paslon oleh KPU.
"Karena waktu penetapan (oleh KPU) dulu selisihnya kan masih 14 persen," jelasnya.
Melihat tren positif tersebut, bukan tidak mungkin elektabilitas Jokowi-Makruf Amin akan terus naik di Jatim untuk meninggalkan Prabowo-Sandi.
Meksi begitu, Yunarto menyebut, kubu Prabowo-Sandi mempunyai beberapa isu yang bisa menahan naiknya elektabilitas tersebut, bahkan mengejar ketertinggalannya.
Seperti isu SARA, PKI, Tenaga Kerja Asing (TKA) dan hutang negara.
"Itu menjadi pekerjaan rumah TKN dan TKD, bagaimana untuk meredam isu tersebut untuk mempertahankan keunggulan," tandas Yunarto Wijaya.