Jokowi: Jurkamnya Pak Prabowo Katanya Dianiaya, Mukanya Babak Belur, Ternyata Operasi Plastik
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyinggung kasus hoaks mantan anggota juru kampanye Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet.
Editor: Hasanudin Aco
Prabowo menganggap hal itu sebagai perlakuan tidak adil dan melanggar HAM karena menyatakan pendapat dijamin undang-undang.
Menjawab pertanyaan Prabowo, Jokowi lantas meminta Prabowo untuk tidak cepat menuduh.
Jokowi menyinggung sikap Prabowo yang dengan cepat mempercayai pengakuan juru kampanyenya yang mengaku dipukuli namun kemudian ternyata operasi plastik.
"Jangan menuduh seperti itu Pak Prabowo karena kita ini negara hukum, ada prosedur hukum, ada mekanisme hukum yang bisa kita lakukan. Kalau ada bukti sampaikan saja ke aparat hukum. Jangan kita ini sering grusa grusu menyampaikan sesuatu. Misalnya jurkamnya Pak Prabowo, katanya dianiaya, mukanya babak belur, kemudian konferensi pers bersama-sama. Akhirnya apa yang terjadi? Ternyata operasi plastik. Ini negara hukum, kalau ada bukti, bukti, silakan lewat mekanisme hukum. Gampang sekali, kenapa harus menuduh-nuduh begitu," ujar Jokowi.
Spontan pendukung Jokowi-Ma'ruf langsung bersorak.
Debat capres-cawapres dilangsungkan secara terbuka dan disiarkan langsung dan live streaming oleh TVRI, Kompas TV, dan RTV. (Tribunnews.com/Daryono)