Debat Perdana Pilpres, PARA Syndicate Beri Nilai Jokowi - Maruf Amin 7, Prabowo - Sandi 6
"Pasangan Jokowi - Maruf Amin nilainya 7, Prabowo - Sandi nilainya 6. Kalau dari nilai cukup lah ya, lulus," kata Ari
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif PARA Syndicate, Ari Nurcahyo memberikan nilai 7 untuk pasangan kandidat capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi - Maruf Amin dalam debat capres-cawapres pertama pada 17 Januari 2019, kemarin.
Sementara, Ari memberikan nilai 6 untuk pasangan kandidat capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo - Sandi.
Baca: Debat Perdana Mengkungkung Paslon
"Pasangan Jokowi - Maruf Amin nilainya 7, Prabowo - Sandi nilainya 6. Kalau dari nilai cukup lah ya, lulus," kata Ari dalam diskusi bertema 'Setelah Debat Capres seri-1: Mengkonteks Gagasan dan Menakar Program Mengatasi Masalah Hukum, HAM, Korupsi dan Terorisme' di kantor PARA Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/1/2019).
Ari mengatakan, sarana debat capres dalam seri pemaparan visi misi kedua pasangan capres-cawapres belum bisa menjadi panggung kedua kandidat.
Hal itu terlihat bagaimana kedua kandidat belum bisa mengolaborasi visi misi saat debat berlangsung.
"kemarin nampak sekali debat belum menjadi panggung yang bisa mengelaborasi visi misi kedua paslon secara komperhensif kepada khalayak," ungkap Ari.
Semantara, Pengamat Politik PARA Syndicate, FS Swantoro mengatakan, penyampaian visi misi sangat penting bagi kedua paslon untuk meyakinkan pemilih yang belum menentukan pilihan.
"Jualannya adalah visi misi, gimana kalau mau dipilih oleh masyarakat kalau penyampaian visi misi tidak jelas," ungkap FS Swantoro.
Baca: BPN: Prabowo Diserang secara Personal dan Institusi oleh Jokowi saat Debat
Ia juga menyebut, visi misi merupakan acuan kandidat paslon capres-cawapres untuk melakukan program kerja saar terpilih nanti.
"Isu-isu apa yang mau disampaikan ke masyarakat, visi misi komplit tidak mengawang-ngawang karena presiden dan wakil presiden yang memang bisa menjalankan pemerintahan," jelasnya.