JKSN Buka-bukaan Soal Sumber Dana Kampanyekan Jokowi-Ma’ruf di 7 Negara: Bagi Kami Nggak Sebanding
Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) buka-bukaan soal sumber dananya. Dari mana saja ya sumbernya?
Editor: Januar Adi Sagita
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Di antara banyaknya kelompok relawan yang aktif bergerak memenangan pasangan calon presiden, dan calon wakil presiden di kontestasi Pilpres 2019, bisa dikatakan Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) menjadi satu di antara relawan yang sangat giat kampanye memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
JKSN yang digawangi oleh Khofifah Indar Parawansa, Kiai Asep Syaifuddin Chalim, dan banyak tokoh lain itu bahkan sudah menjelajahi tujuh negara untuk meraup suara bagi paslon nomor urut 1 tersebut.
Seperti di Malaysia, Hongkong, Taiwan, Mesir, Maroko, dan juga Arab Saudi.
Belum lagi empat provinsi yang sudah deklarasi bersama JKSN mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, dan juga banyak deklarasi di tingkat kabupaten kota.
Sekjend JKSN KH Zahrul Azhar Asad mengatakan JKSN ini memang relawan yang sifatnya memberikan dukungan dengan basis pengabdian.
Militansi yang kuat berdasarkan kesamaan ideologis, visi dan misi membuat kinerja JKSN kuat bergerak memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Segmentasi dari JKSN ini adalah jaringan kiai dan santri. Entry point nya memang dari kiai santri, namun dari jaringan itu kan ada pengusaha, pendidik, praktisi, profesional dan banyak lagi. Tapi value kita ya jaringan kiai dan santri itu," kata pria yang akrab disapa Gus Hans ini, Kamis (24/1/2019).
Lantaran bentuknya adalah relawan, maka model gerakan dari JKSN berbeda dengan Tim Kampanye Nasional maupun Tim Kampanye Daerah.
"Kami tidak berkwajiban secara terukur melaporkan kerja kami ke tim pemenangan. Tapi apa yang sudah dilakukan JKSN lebih dari TKN dan TKD, kita bahkan sudah keliling 7 negara untuk kampanye Jokowi-Ma'ruf dan empat provinsi. Ini bisa menjadi tolok ukur kerja yang bisa dirasakan di berbagai wilayah," tegas kiai muda yang menjadi pengasuh salah satu pondok di Ponpes Darul Ulum Jombang ini.
Sudah keliling banyak titik, banyak negara, mengumpulkan puluhan ribu massa tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit.