Hasto Sampaikan Salam Jokowi-Maruf Saat Kunjungi Ponpes Syekh Abdul Qodir Al Jailani
Pengasuh Ponpes KH Hafidz Aminuddin sudah menunggu bersama para santrinya yang sudah berkumpul.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Rombongan Safari Kebangsaan VI yang dipimpin Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengunjungi Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Al Jailani di Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (26/1/2019) malam.
Hasto yang didampingi oleh Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat dan Tim KH Ma'ruf Amin Habib Sholeh Almuhdar, disambut para santri yang menyalam sambil menciumi tangan mereka.
Sementara Pengasuh Ponpes KH Hafidz Aminuddin sudah menunggu bersama para santrinya yang sudah berkumpul.
"Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin menyampaikan salam buat santriwan dan santriwati," kata Hasto yang disambut teriakan gembira para santri.
Hasto banyak bercerita soal bagaimana Bung Karno dan Islam.
Di beberapa karya buku, Bung Karno disebut sebagai santri yang menjalankan solat lima waktu.
Di Uni Soviet, Bung Karno yang meminta negara itu mencari makam Imam Al Bukhori yang bertahan hingga kini. Bung Karno juga yang mendorong supaya Mesjid Biru di Rusia kini bisa ada.
Baca: PDI Perjuangan Siap Pasang Badan Bela Jokowi Terkait Laporan Kubu Prabowo
"Semangat Nasionalisme Islam dan Islam Nasionalisme tak bisa dipisahkan. Semuanya bersatu membawa kebaikan. Semangat itu pula yang kami bawakan. Kami mohon bimbingan kiai," kata Hasto.
Sementara, Djarot lebih banyak mendorong para santriwan dan santriwati agar terus belajar keras sehingga bisa sukses di masa depannya.
Didorongnya agar santriwan dan santriwati berani untuk mengasah dirinya sejak awal untuk menjadi pemimpin bangsa.
"Sebab kalau jadi pemimpin bisa membantu orang banyak," kata Djarot.
"Anak-anakku, santriwan santriwati, maka itu tuntutlah ilmu setinggi-tingginya, belajar yang baik dan patuh kepada orang rua, kiai, bu nyai. Insya Allah kalian jadi orang hebat semuanya," lanjutnya.
Hasto lalu menyerahkan dua buku mengenai Bung Karno dan Islam kepada Kiai Hafidz Aminuddin.