Senada dengan JK, Din Syamsudin Bilang Tabloid Indonesia Barokah Dibakar Saja
Mantan Ketua Muhammadiyah Din Syamsudin mengatakan, hal senada dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait Tabloid Indonesia Barokah.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mantan Ketua Muhammadiyah Din Syamsudin mengatakan, hal senada dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait Tabloid Indonesia Barokah.
Ia mengatakan, jika masjid menerima tabloid yang berisi menyudutkan salah satu peserta pilpres 2019 diimbau untuk dibakar.
"Yang kaya gitu bakar saja (Tabloid Indonesia Barokah), saya cenderung tabloid itu yang merusak ditolak, kalau dikirim secara tidak sengaja dibakar saja, adakan api unggun depan masjid," kata Din, usai konferensi pers, dikantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (30/1/2019).
Dirinya mengaku belum membaca tabloid yang telah tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Barat itu.
Baca: Fakta Terbaru Artis FTV Saphira Indah Meninggal, Hamil hingga Ucapan Duka Cita Teman Artis
Namun ia mendukung pernyataan Jusuf Kalla yang juga diketahui menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).
"Saya enggak tahu karena baru tiba dari London, saya tidak baca, kalau sama berarti sehati tapi kalau akal sehat ya demikian. Bakar saja (Tabloidnya)," tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta, kepada masjid-masjid yang menerima kiriman tabloid Indonesia Barokah segera membakarnya.
Selain itu, dirinya pun menginstruksikan jajaran (DMI), masjid - masjid tak menerima tabloid tersebut.
Sebab, JK menegaskan, tempat ibadah bukanlah tempat penyebaran atau membuat hoak (berita bohong).
"Ya karena itu melanggar aturan apalagi mengirim ke masjid. Saya nanti harap jangan dikirim ke masjid. Semua yang masjid-masjid (yang menerima) itu dibakarlah, siapa yang terima itu," kata JK usai mengisi acara di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (26/1/2019).
"Iya, kita sudah perintahkan DMI untuk kasih tahu bahwa jangan masjid menerima itu, karena berbahaya. Jangan langsung menjadi. Jadi jangan masjid jadi tempat bikin hoaks-hoaks macam-macam. Jangan diadu," sambung dia.