Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Agum Gumelar Ketika Bertugas Tangani PKI di Indonesia

Agum Gumelar bercerita soal dirinya saat mendapatkan tugas untuk menangani masalah terkait Partai Komunis Indonesia (PKI) setelah peristiwa G 30 S PKI

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Cerita Agum Gumelar Ketika Bertugas Tangani PKI di Indonesia
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Mantan Danjen Kopassus Jenderal (purn) TNI Agum Gumelar di depan ratusan warga Kompleks Cijantung, Jakarta Timur yang mengatasnamakan dirinya Putra Putri Cijantung di restoran Rumpun Bambu, Jakarta Timur pada Selasa (5/2/2019). 

Ia melanjutkan, apabila strategi kedua belum mencapai apa yang diharapkan maka PKI akan menggunakan strategi selanjutnya yakni bergerak di bawah permukaan untuk menciptakan kondisi agar mereka bisa bangkit lagi dengan segala bentuknya.

"Jadi masa yang lalu, dua kali mereka mencoba melalui pemberontakan PKI Muso 1948 dan G 30 S PKI waktu 1965. Ternyata gagal. Itu menunjukan Indonesia nggak cocok dengan Komunisme, Marxis, Leninisme. Oleh karenanya keluarlah TAP MPR yang memutuskan PKI dibubarkan dan yang kedua melarang paham komunis. Jadi kita ada payungnya," kata Agum.

Agum pun melanjutkan, pengalamannya ketika mendampingi Jokowi di Mangunjaya.

"Ada yang tanya, Pak ini bahaya. Ada kemungkinan PKI untuk bangkit lagi. Jawaban Pak Jokowi apa? Loh, itu kan kita sudah punya payung, TAP MPR kalau mereka mau bangkit kembali ya digebuk," kata Agum.

Karena itulah, ia menilai fitnah yang menyebutkan Jokowi komunis adalah sangat jahat.

"Jadi kalau dikatakan Pak Jokowi itu komunis itu fitnah yang sangat fitnah. Sangat jahat itu," kata Agum.

Para hadirin pun tampak menyimak penjelasan Agum dengan serius.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas