Saran Pengamat untuk Jokowi dan Prabowo Saat Debat Kedua Pilpres 2019
Debat kedua Pilpres 2019 diharapkan lebih menarik untuk ditonton masyarakat dibanding debat perdana pada 17 Januari 2019 lalu.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat kedua Pilpres 2019 diharapkan lebih menarik untuk ditonton masyarakat dibanding debat perdana pada 17 Januari 2019 lalu.
Diharapkan para kandidat lebih menguasai materi untuk menampilkan gagasannya dalam membawa Indonesia lebih baik ke depannya.
Pengamat dari AIPI Syamsuddin Harris melihat, sebenarnya capres petahana Jokowi lebih diuntungkan dalam debat, karena telah mengerjakan sesuatu dan seharusnya hal tersebut ditunjukkan kepada masyarakat.
Baca: BPN: Prabowo Tak Akan Lapor Soal Kebocoran Anggaran Rp 500 Triliun ke KPK
"Tampil apa adanya saja, jelaskan program yang telah dikerjakan dan akan diteruskan nanti ketika terpilih lagi. Jadi akui saja yang masih belum selesai atau gagal programnya," ujar Syamsuddin di kawasan Slipi, Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Sementara untuk capres Prabowo, kata Syamsuddin, bekali data yang akurat dalam menyerang kubu lawan dan ini sebaiknya disiapkan secara baik oleh Badan Pemenangan Pemilu pasangan nomor urut 02.
Baca: Kembali Diperiksa Satgas Antimafia Bola, Sesmenpora: Pertanyaan Kali Ini Lebih Dalam
Pengamat politik dari Saiful Mujani Research Center (SMRC) Djayadi Hanan mengatakan, capres Jokowi diharapkan lebih rileks dalam menjalani debat kedua nanti dan sampaikan keberhasilan program yang telah dijalankannya dalam empat tahun ini.
Baca: Hasto Kristiyanto Bicara Soal Investasi Sektor Riil Saat Berkunjung ke Pabrik Boneka di Cianjur
"Untuk Prabowo, paparkan bukti-bukti yang kurang dari yang telah dijalankan nomor urut 01, harusnya begitu polanya dalam debat," ucap Djayadi di tempat yang sama.