Peneliti LIPI Prediksi Tak Akan Ada Yang Baru Dan Spesial Dalam Pidato Kebangsaan Prabowo
Menurut Indria Samego, dunia semakin terbuka dan menuntut kepiawaian mengambil peran di dalamnya. Bukan menutup diri dari pengaruh luar.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego memprediksi tidak akan ada hal baru dan spesial dalam pidato kebangsaan Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang akan disampaikan di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/2/2019) sore.
"Soalnya, pasti ya begitu-begitu saja, normatif dan penuh jargon dan out of date. Nothing special dan nothing new," ujar Indria Samego, kepada Tribunnews.com, Jumat (15/2/2019).
Apalagi kata dia, jika melihat visi misi Prabowo-Sandi "Indonesia Menang."
Menurut Indria Samego, dunia semakin terbuka dan menuntut kepiawaian mengambil peran di dalamnya. Bukan menutup diri dari pengaruh luar.
"Yang terbaik adalah bagaimana meningkatkan daya saing manusia dan produknya," jelas Indria Samego yang juga anggota Dewan Pakar The Habibie Center ini.
Prabowo akan memberikan pidato kebangsaan di Grand Ballroom Hotel Po, Semarang, Jumat (15/2/2019) sore.
Baca: Jokowi Buka Tanwir Ke-51 Muhammadiyah di Bengkulu
Dalam pidatonya itu Prabowo akan mengangkat isu yang sesuai dengan salah satu tema debat kedua, yakni swasembada energi, pangan dan air.
Pidato kebangsaan diawali dengan pemaparan visi misi Indonesia Menang oleh Wakil Ketua Partai Gerindra Sugiono.
Kemudian mantan staff khusus Menteri PUPR 2005-2009 sekaligus anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Suhendra Ratuprawiranegara akan berbicara soal infrastruktur.
Setelah itu dilanjutkan pemaparan mengenai isu Pangan dan Energi oleh penggiat energi terbarukan Aria Witoelar.
Pidato kebangsaan tersebut termasuk dalam rangkaian kegiatan Prabowo selama di Jawa Tengah.(*)