Polisi Cek Sumber Ledakan di Gelora Bung Karno
Suara ledakan keras terdengar dari kawasan Gelora Bung Karno (GBK) saat debat kedua Calon Presiden Pemilu 2019 sedang berjalan.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suara ledakan keras terdengar dari kawasan Gelora Bung Karno (GBK) saat debat kedua Calon Presiden Pemilu 2019 sedang berjalan.
Suara ledakan terdengar sekira pukul 20.14 WIB.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan saat ini pihaknya sedang menelusuri sumber ledakan.
Baca: Sebelum Ledakan di Sekitar GBK, Saksi Mengaku Lihat Ada Bungkusan Plastik yang Dilempar dari Mobil
"Sedang dicek dulu oleh tim, nanti akan disampaikan bila sudah ada analisa dari tim," kata Dedi kepada wartawan, Minggu (17/2/2019).
Sementara itu, seorang saksi mata mengaku berada di sekitar 15 meter lokasi bunyi ledakan.
Saksi mata bunyi dentuman kencang di kawasan GBK, mengaku melihat mobil Toyota Fortuner putih, sebelum sumber bunyi dentuman terdengar kencang.
Baca: Visi Jokowi Dibindang Energi, Pangan, Infrastruktur, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup
"Saya 10 meter dari mobil. Begitu turun mobil, meledak tuh mobil lewat. Jadi tidak berhenti seolah-olah dia melemparkan sesuatu. Mobil putih Fortuner," kata Pendi di lokasi.
Pendi mengaku tak dapat melihat jelas nomor polisi mobil Toyota Fortuner warna putih tersebut.
Pendi terkejut, saat mendengat bunyi ledakan.
Baca: Debat Pilpres 2019: Sampaikan Visi Misi, Prabowo Puji Kerja Jokowi soal Insfrastruktur
"Begitu meledak, mobil lewat. Kalau dia memang ini, dia berhenti dong. Dia lewat seolah-olah dia yang melempar," imbuh Pendi.
Saat ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menggelar debat kedua Calon Presiden Pemilu 2019 di Hotel Sultan, Jakarta.
Tema yang dibahas adalah energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Berbeda dengan debat pertama, debat kedua pemilihan presiden hanya mempertemukan calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto.