Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luhut: Kalau Masih Ada Bisnis Saya, Silakan Ambil

"Kalau masih ada bisnis saya, silakan anda ambil. Kapan lagi kan ambil bisnis saya?" tegas Luhut.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Luhut: Kalau Masih Ada Bisnis Saya, Silakan Ambil
Ria Anatasia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan dirinya sudah tidak lagi memiliki bisnis yang saat ini masih dikelola.

Seluruh bisnis yang dimilikinya, sudah dilepas sejak ia terpilih menjadi menteri. Jika, terbukti masih ada, Luhut mempersilakan siapapun yang menginginkannya untuk diambil alih.

"Kalau masih ada bisnis saya, silakan anda ambil. Kapan lagi kan ambil bisnis saya?" tegas Luhut di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Dia mengakui selama belum menjadi menteri di Kabinet Indonesia Kerja, beberapa bisnis dijalani olehnya, termasuk bisnis pertambangan batu bara.

Baca: Syamsuar Membelot Dukung Jokowi-Kiai Maruf, Apa Kata Tim Prabowo?

Ia melepas bisnisnya, tidak lain karena melihat sosok Joko Widodo yang tidak lagi berbisnis saat terpilih menjadi presiden.

"Saya melihat pak presiden yang tidak lagi berbisnis, memberi contoh yang bagus, saya tidak mau juga. Tidak berani juga," jelas dia.

Perusahaan yang pernah ia kelola sebelum menjadi menteri, saat ini masih terus berjalan dan dikelola oleh pihak lain, termasuk PT Toba Sejahtera holding.

Berita Rekomendasi

"Sampai sekarang, masih jalan semua kok. Toba Bara itu juga masih jalan terus dipegang sama si Rizal," ungkapnya.

Baca: Tim Jokowi: Teriak-teriak Lahan Dikuasai Orang Kaya, Ternyata Lahan Luas Itu Dikuasai Prabowo

Namun, dia menolak pernyataan Walhi yang mengatakan bahwa terdapat permasalahan yang terjadi antara perusahaannya dengan masyarakat sekitar. Menurutnya, hal itu tidak berdasar.

"Tidak ada itu. Ngaco itu Walhi suruh ketemu sama saya lah," tegas dia.

Dengan adanya One Map Policy, ucap politikus partai Golkar itu, semua orang yang memiliki ratusan ribu hektar lahan, akan terlihat seluruh nama jelasnya.

"Pakai One Map Policy ini, nanti kelihatan itu siapa yang punya lahan besar-besar. Mereka yang selama ini banyak omong di luar dan tidak lakukan bisnis, tapi bisa beli rumah besar di Jakarta. Semuanya ketahuan. Ini tinggal masalah waktu saja," ungkapnya.

"Saya juga tidak bisa bohong. Kalau anda mau jadi pejabat publik, harus bersih," tukasnya.

Mengenai disebutnya lahan-lahan yang dimiliki oleh pejabat publik, bagi Luhut, bukanlah hal yang aneh.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas