Survei Cyrus Network Sebut Jokowi Dinilai Lebih Taat Beribadah Daripada Prabowo
Cyrus Network mencatat 76,539 persen menganggap Ma’ruf Amin paling cocok menjadi imam salat, berada di atas Jokowi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Pilpres 2019 yang dilakukan lembaga Cyrus Network mengungkap dari 1.230 total responden se-Indonesia menilai Joko Widodo lebih taat dalam menjalankan ibadah dibandingkan Prabowo Subianto.
Dari survei diketahui 48,036 persen responden menyatakan Jokowi taat beribadah.
Sedangkan 22,5 persen lainnya menilai Prabowo taat dalam menjalankan ibadah.
Selain itu Jokowi juga dinilai memberi sumbangsih lebih kepada umat Islam yaitu 49,911 persen dibandingkan Prabowo yang meraup suara 25,357 persen.
“Hal itu semakin lekat kepada Jokowi karena sang cawapres yaitu Ma’ruf Amin juga dominan sekali dalam persepsi sebagai tokoh yang bisa menjadi imam salat serta paling baik bacaan salatnya,” jelas Chief Executive Officer (CEO) Cyrus Network, Hasan Nasbi di Hotel Akmani, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Cyrus Network mencatat 76,539 persen menganggap Ma’ruf Amin paling cocok menjadi imam salat, berada di atas Jokowi dengan 8,269 persen suara; Prabowo 7,672; dan cawapres Prabowo, Sandiaga dengan 2,676.
Sementara 77,589 responden menilai bacaan salat Ma’ruf Amin paling baik di antara keempatnya disusul kembali oleh Jokowi dengan 5,804 persen; Prabowo dengan 5,536 persen; dan Sandiaga Uno 1,964 persen.
Hasil survei tersebut mencatat secara keseluruhan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih unggul atas pasangan Prabowo-Sandi dengan elektabilitas 55,2 persen.
Sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di angka 36 persen.
“Angka itu didapatkan dari pertanyaan spontan kepada responden tanpa menyebut tokoh atau disebut ‘top of mind’,” ujar Hasan Nasbi.
Sementara itu jika dengan metode simulasi surat suara maka elektabilitas keduanya meningkat.
“Kalau diberi kertas suara naik sedikit menjadi 57,5 persen untuk Jokowi-Ma’ruf Amin dan 37,2 persen untuk Prabowo-Sandi, dengan kata lain selisihnya sekitar 20 persen,” imbuhnya.
Hasan menjelaskan bahwa survei ini diikuti responden sebanyak 1.230 orang di 123 desa atau kelurahan dari 34 provinsi se-Indonesia dengan metode multistage random sampling serta margin of error sekitar 3 persen.
Survei dilaksanakan pada 18-23 Januari 2019.