TRIBUNNEWS.COM, MADINA -- Calon wakil presiden nomor urut 01 K.H. Ma'ruf Amin tak ingin antar kelompok masyarakat terpecah belah karena Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Disampaikan Ma'ruf saat menghadiri acara Tablig Akbar di Lapangan Pasir Putih, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Senin (11/3/2019).

Ma'ruf didampingi istrinya, Wury Estu Handayani, dan anak perempuan, Siti Ma'rifah. Hadir ribuan masyarakat Madina di acara tersebut. Ma'ruf meminta masyarakat harus optimis Indonesia akan menjadi negara maju.

"Indonesia harus kuat sampai kiamat. Makanya kita katakan NKRI harga mati. Salawat sampai mati. Taubat sebelum mati," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf mengingatkan agar masyarakat tak saling bermusuhan gara-gara Pilpres. Pilihan boleh berbeda tapi persaudaraan tetap harus dijaga. Terutama menjaga ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim), insaniyah (sesama umat manusia), dan wataniyah (sesama bangsa).

"Kita membangun negara ini dengan saling pengertian, jangan sampai membangun negara dengan salah pengertian," tutur Ma'ruf.

Tidak akan ada konflik, kata Ma'ruf, jika masyarakatnya hidup pengertian dan saling berdampingan. Ia tak sependapat, kalau ada anggapan bahwa Pilpres sama seperti Perang Badar.

"Jangan sampai Pilpres dianggap perang badar. Tidak betul itu. Capres itu mencari pemimpin terbaik," kata Ma'ruf.

Baca: Hashim Djojohadikusumo: Lahan Pak Luhut, HT, dan Erick Thohir Jauh Lebih Luas dari Punya Prabowo

Pilpres adalah momen untuk mencari pemimpin yang bisa mengayomi seluruh masyarakat tanah air. Dan dapat menjadikan Indonesia negara maju.

"Ajang mencari pemimpin terbaik yang bisa membangun, visioner, menjaga agama, dan membangun dunia. Juga memakmurkan. Ini harus menjadi syarat pemimpin kita di Indonesia," ucapnya.

Dalam acara Tablig Akbar Madina, turut hadir Bupati Mandailing Natal Dahlan Hasan Nasution, Wakil Bupati Jakfar Suhairi Nasution, serta menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution. Acara dimeriahkan oleh penyanyi Haddad Alwi.