Sandiaga Ziarah ke Makam Habib Ali Bafaqih di Bali
Sandiaga dalam kunjungan pertamanya mengunjungi Kampung Islam Loloan Barat, Jembrana, Bali. Dia berdoa di makam ulama penyebar Islam di Bali.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JEMBRANA - Lantunan seni hadrah berkumandang mengiringi kedatangan Cawapres 02, Sandiaga Salahuddin Uno dalam kunjungan ketiganya di Pulau Dewata, Selasa (12/3/2019).
Sandiaga dalam kunjungan pertamanya mengunjungi Kampung Islam Loloan Barat, Jembrana, Bali.
Dalam kunjungan tersebut, Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi dan berdoa di makam salah satu ulama penyebar Islam di Pulau Dewata, yakni Al-Habib Ali Bafaqih yang juga merupakan salah satu Wali Pitu di Bali.
Sandi yang ditemani oleh keluarga Habib Ali, dan beberapa petinggi parpol koalisi mengaku tahu makam itu banyak didatangi peziarah setelah ia melintas melalui jalur darat dari Banyuwangi, Jawa Timur ke Pulau Bali.
"Saya kaget waktu berhenti di Madina Kafe 2 minggu lalu, karena banyak bus ziarah. Oleh pemilik Madia Kafe 2, Haji Ali Farhan dijelaskan, ini setiap hari ada belasan bus yang parkir dari seluruh Indonesia, dari Sumatera Utara sampai wilayah timur berziarah ke sini. Wisata ziarah ternyata sudah eksis di Bali ini," katanya.
Menurut Sandiaga, apabila wisata religi dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah dan masyarakat, maka akan membuka lapangan kerja yang berorientasi pada bergeraknya roda ekonomi masyarakat.
"Apabila bisa dikelola lebih baik bisa membuka lapangan kerja untuk mengangkat ekonomi lokal di sini," kata dia.
Mantan Wakil Gubernur DKI ini menjelaskan bahwa apabila di Pulau Jawa dikenal Wali Songo sebagai salah satu tokoh penyebar Islam, maka di Bali ada Wali Pitu.
Untuk itu ia mengaku langsung tergerak untuk mempelajari kisah dakwah Wali Pitu.
Baginya, kisah Wali Pitu merupakan bukti toleransi berjalan amat baik di Pulau Bali.
"Sejarah Wali Pitu atau 7 Wali Allah ini bukti bahwa toleransi di Pulau Bali terjaga dengan baik. Meski berbeda keyakinan kaum Muslim dengan Hindu bersaudara. Bahkan, bahu membahu berjuang melawan penjajah. Dan Alhamdulillah kerukunan dan persaudaraan ini masih terpelihara dengan baik sampai hari ini," ujarnya.
Menurutnya, Bali adalah destinasi wisata dunia. Sektor pariwisata adalah industri yang cepat membuka sektor lapangan kerja.
"Dalam perjalanan begitu banyak usaha kecil yang tumbuh. Dan ternyata Bali punya potensi wisata religi dan kita bersaing dengan wisata lainnya di Asia. Malaysia sudah 8 tahun menjadi nomor satu di Asian indeks. Sementara Indonesia bersaing dengan Uni Emirat Arab berada di urutan kedua. Thailand mengejar. Walaupun penduduk muslimnya hanya 6 persen berusaha mengejar dan menyaingi Indonesia," tambahnya.
Sandiaga juga menyindir bahwa target 17 juta wisatawan mancanegara mengunjungi Indonesia, termasuk Bali belum tercapai.