Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terkait Kampanye Hitam, Bawaslu Masih Menghitung Jumlah Serangan Masing-masing Kubu

Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan kedua kubu memang saling melempar serangan, namun terkait jumlah, pihaknya belum bisa memastikan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Terkait Kampanye Hitam, Bawaslu Masih Menghitung Jumlah Serangan Masing-masing Kubu
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin, saat ditemui usai diskusi media di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) masih belum bisa memastikan berapa jumlah kampanye hitam yang dilakukan kedua kubu pasangan Capres - cawapres jelang Pemilu yang akan digelar pada April mendatang.

Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan kedua kubu memang saling melempar serangan, namun terkait jumlah, pihaknya belum bisa memastikan.

Baca: Buku Berisi Kampanye Hitam Ditemukan di Kampus, Ini yang Dilakukan Pengawas Internal IAIS Sambas

Menurutnya, saat ini Bawaslu hanya mengkalkulasikan jumlah serangan berdasarkan pada kategorinya, satu diantaranya terkait ujaran kebencian.

"Iya sama-sama saja lah, kita belum menghitung detail ke tujuannya, hanya menghitung berapa yang orientasinya secara konten itu melakukan ujaran kebencian dan lain-lain," ujar Afif saat ditemui usai diskusi media di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).

Afif kembali menegaskan kedua kubu selama ini hanya sekedar saling melempar serangan saja.

"Ya itu kedua-duanya ada, dua-duanya saling serang aja ini kan," jelas Afif.

Baca: Beredarnya Foto Alat Kontrasepsi Bergambar Jokowi Dinilai Sebagai Kampanye Hitam

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu, ia berharap agar apa yang dilakukan kubu kedua pasangan calon tidak dijadikan 'lumbung' dalam memperoleh suara dalam Pemilu mendatang.

"Makanya ada dua pasangan calon itu jangan sampai kemudian malah dijadikan strategi ini untuk mendulang suara dari pemilik," tegas Afif.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas