TKN Jelaskan Penyebab Turunnya Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Sejumlah Titik
"Kami punya pasukan darat yang berputar dari pintu ke pintu menjelaskan," kata politisi PDI-P ini.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Garda Maharsi menyebut elektabilitas Jokowi-Ma'ruf turun karena hoaks dan fitnah yang belakangan makin masif menjelang pemungutan suara.
"Ketertinggalan kami di beberapa titik, itu terjadi karena upaya hoaks, upaya politik identitas yang dilakukan secara masif," kata Garda dalam diskusi 'mengukur berbagai hasil survei' di Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Hal ini disampaikan Garda menanggapi survei Litbang Kompas pada 22 Februari-5 Maret 2019 yang menunjukkan penurunan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Baca: Pengamat Ungkap Penyebab Naiknya Elektabilitas Prabowo-Sandi Menurut Survei Kompas
Menurut 3 Lembaga Survei Elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 itu turun 3,4 persen, dari 52,6 persen di Oktober 2018 menjadi 49,2 persen.
Di sisi lain, elektabilitas pesaingnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengalami kenaikan 4,7 persen, dari 32,7 persen menjadi 37,4 persen. Selisih suara antara kedua pasangan menyempit menjadi 11,8 persen.
Baca: Diperlihatkan Foto Artis Indonesia, Bule Jerman: Lucinta Luna Manis Banget, Syahrini Banyak Palsu
Garda mengatakan, dengan hasil survei tersebut pihaknya tetap optimistis bahwa Jokowi-Ma'ruf akan tetap meraih kemenangan di Pilpres 2019 nanti.
Menurut dia, Jokowi-Ma'ruf juga mempunyai pendukung militan yang siap mengklarifikasi hoaks di masyarakat.
"Kami punya pasukan darat yang berputar dari pintu ke pintu menjelaskan," kata politisi PDI-P ini.
Sebelumnya memang sempat viral video ibu-ibu yang menyebut Jokowi-Ma'ruf akan melarang azan dan melegalkan perkawinan sesama jenis jika memerintah.
Ada juga video yang lainnya yang memperlihatkan warga menyebut pendidikan agama akan dihapus jika Jokowi-Ma'ruf memenangi pilpres 2019.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jubir Sebut Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Turun karena Hoaks"