Menteri Budi: Saya Tidak akan Sarankan Coblos Pihak Tertentu, tapi Saya Pilih Jokowi
Acara itu dihadiri 780 pegawai Kementerian Perhubunga, dinas perhubungan provinsi, kota dan kabupaten di Indonesia.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya membukan Rapat Koordinasi Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub di Grand Sahid Jaya, Selasa (26/3/2019).
Acara itu dihadiri 780 pegawai Kementerian Perhubunga, dinas perhubungan provinsi, kota dan kabupaten di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Budi meminta para PNS menggunakan hak suaranya saat Pileg dan Pilpres pada 17 April 2019 mendatang.
"Kita musti bangga, di luar negeri ASN derajatnya lebih tinggi dari swasta. Saya ingin sekali kita berubah berikan terbaik bagi bangsa. Nanti 17 april kita lakukan hak sebagai warga negara," kata Budi.
Budi memastikan, setiap ASN yang bekerja di kementeriannya bebas mencoblos kandidat manapun. Namun, ia tetap mengimbau agar ASN tetap netral saat di hadapan publik.
Baca: Singgung Kasus Romy, Menteri Budi Karya Ingatkan PNS agar Tidak Korupsi
"Saya tidak menyarankan Anda mencoblos satu pihak tertentu, tapi Anda harus Indonesia, harus NKRI dan pancasila. Pikirkan baik-baik, lakukan kesempatan itu dan kasih tahu teman-teman kita harus memilih," tegas dia diiringi tepuk tangan peserta.
Meski begitu, mantan Dirut Angkasa Pura II itu secara gamblang menyatakan pilihannya, yaitu calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.
"Kalau saya jelas, saya (pilih) pak Jokowi. Tapi itu untuk diri saya sendiri," ucapnya.
Budi menutup pidatonya dengan meminta peserta meneriakan yel-yel guna membangkitkan semangat.