Survei Charta Politika: 76 Persen Pemilih Sudah Mantap dengan Pilihan Capres-Cawapresnya
Masih menurut hasil survei, ada beberapa alasan yang membuat responden masih mungkin mengubah pilihan politiknya.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki masa kampanye, masyarakat sudah lebih mantap menentukan pilihannya dalam memilih calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Berdasarkan survei Charta Politika pada 2000 responden dalam rentang waktu 1-9 Maret 2019 diketahui sebanyak 76,2 persen warga sudah mantap dengan pilihannya.
Sisanya sebanyak 13,1 persen mengatakan masih mungkin berubah dan 10,8 persen menjawab tidak tahu atau tidak jawab.
Baca: Diver Ojek Online Dijanjikan Dapat Hak Kepesertaan di BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan
"Tingkat kemantapan responden pada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 82,8 persen, sisanya 10,8 persen masih mungkin berubah," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, Senin (25/3/2019).
"Tingkat kemantapan pada pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 80,6 persen dan yang masih mungkin berubah sebanyak 14,1 persen," kata Yunarto Wijaya.
Masih menurut hasil survei, ada beberapa alasan yang membuat responden masih mungkin mengubah pilihan politiknya. Pertama sebanyak 36,4 persen karena penampilan debat calon presiden dan calon wakil presiden.
10 persen karena arahan atau himbauan tokoh agama, 9,2 persen karena bantuan sembako, 8,4 persen karena money politic, dan sisanya 3,4 persen lain-lain.
"Melihat tingkat kemantapan pilihan masyarakat sudah di kisaran 70 persen. Hal ini mengindikasikan pilihan sebagian masyarakat sudah sukup menguat dalam menjatuhkan pilihan. Ini juga menunjukan ada fanatisme yang membabi buta. Sehingga saat debat para pendukung saling cari kesalahan lawan," ungkapnya.
Baca: ABG Mesum di Depok, Tak Pedulikan Petugas Saat Digerebek, Begini Faktanya
Diketahui survei nasional preferensi politik masyarakat oleh Charta Politika Indonesia dilakukan pada 1-9 Maret 2019 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan kuesioner terstruktur.
Jumlah sampel sebanyak 2000 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.