Ma'ruf Amin Sepakat dengan Jokowi Soal Rabu Putih
Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin sepakat dengan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) soal gerakan Rabu Putih, pada 17 April 2019 nanti
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, TEMANGGUNG - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin sepakat dengan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) soal gerakan Rabu Putih, pada 17 April 2019 nanti.
Rabu Putih adalah gerakan menggunakan baju putih saat hari pencoblosan.
Menurut Ma'ruf Amin, Jokowi telah memberitahukan rencana itu kepadanya.
"Memang Pak Jokowi sudah (menyampaikan Rabu Putih) dan saya sepakat, bahwasanya hari Rabu itu hari baju putih dan memilih yaitu pasangan yang makai putih," ucap Ma'ruf Amin di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2019).
Baca: Puluhan Anggota DPRD Bekasi Akan Dihadirkan Sebagai Saksi Kasus Meikarta
Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa putih identik dengan pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf.
Karena pakaian serba putih di surat suara.
"Jadi putih adalah kita. Karena itu kita akan memilih yang gambarnya putih dengan menggunakan baju putih," tutur Ma'ruf Amin.
Baca: Dua Catatan Penting YLKI Agar MRT Jakarta Berfungsi Optimal
Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, juga akan menyerukan gerakan yang sama. Dia menuturkan, ini penting untuk melawan hoaks jelang Pilpres.
Menurutnya, hoaks memengaruhi masyarakat untuk tidak berangkat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), menggunakan hak pilih.
Demi meningkatkan partisipasi masyarakat memiih, GP Ansor akan melakukan gerakan Rabu Putih.
Dia memastikan, jutaan anggota Ansor akan turut serta dalam gerakan Rabu Putih. Sebagian anggota Ansor akan difungsikan sebagai tenaga pembantu pengamanan TNI dan Polri pada 17 April 2019.
Baca: Temukan Sehelai Rambut di Infus Anaknya, Sang Ibu Tuntut RS Bayar Rp 2 Miliar
Sementara, sebagian lainnya untuk berpartisipasi dalam gerakan Rabu Putih.
"Kita punya 4,7 juta kader Ansor seluruh Indonesia. Sebagian kita akan fungsikan mereka sebagai tenaga pembantu pengamanan TNI, Polri. Kemudian yang lain, yang tidak sedang bertugas, kita minta untuk menggerakkan pemilih," tutur Gus Yaqut.