TKN Sebut Pernyataan Amien Rais Soal Tempat Rekapitulasi Suara Pemilu 2019 Imajiner
Aria Bima mengkritik pernyataan Amien Rais yang meminta rekapitulasi suara Pemilu 2019 oleh KPU tidak dilakukan di Hotel Borobudur, Jakarta.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Program Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Aria Bima mengkritik pernyataan Amien Rais yang meminta rekapitulasi suara Pemilu 2019 oleh KPU tidak dilakukan di Hotel Borobudur, Jakarta.
Ia menilai pernyataan Amien itu sangat sensasional dan imajinatif karena penuh kecurigaan.
"Ini yang saya kira imajinasi-imajinasi Pak Amien Rais yang sangat sensasional, yang imajiner, yang bayangan dia masih Pemilu di tahun 70 atau 80. Enggak relavan," ujar Aria Bima di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Baca: Brigjen TNI Herianto Syahputra: Jadilah Pahlawan, Bukan Pengkhianat Bangsa
Aria Bima mengatakan rekapitulasi suara Pemilu di era teknologi, semua orang bisa mengawasi jalannya penghitungan suara dengan memanfaatkan gadget dan sosial media.
Sehingga, menurutnya tidak ada celah untuk melakukan kecurangan.
Baca: Anak-anak Indonesia Berenang Lebih Cepat Dibanding Anak-anak Amerika kata eks Perenang Olimpiade AS
"Jadi mau di KPU, mau di tengah Lapangan Banteng atau di (Hotel) Borobudur, kalau perlu di rumahnya Pak Amien Rais saja ya tidak ada soal. Karena ini eranya sudah sangat transparan, saksi 01, saksi 02, saksi parpol bahkan saksi dari masing-masing caleg juga mempunyai sistem untuk mengawal," kata politikus PDIP tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN yang juga Anggota Dewan Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais meminta rekapitulasi suara Pemilu 2019 tidak dilakukan di Hotel Borobudur.
Baca: Begini Perjalanan Pemkot Bogor bersama Kompak Peduli Anak Berkebutuhan Khusus
"Selain DPT harus segera dibenahi, besok perhitungan hasil pemilu jangan pernah di Hotel Borobudur," kata Amien Rais usai diskusi masalah Daftar Pemilih Tetap, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2019).
Alasannya menurut Amien Rais, di Hotel Borobudur banyak jin dan genderuwonya.
Selain itu, kata Mantan Ketua MPR itu, di hotel yang terletak di Jakarta Pusat tersebut banyak peretas alias hacker.
Baca: Menelusuri Rumah Kosong Cilodong: Pengakuan Pria Misterius, Sesajen dan Meninggalnya Sang Kekasih
"Mereka banyak jin banyak genedruwo disana. Sekali kali jangan di Hotel Borobudur banyak sekali hacker," katanya.
Amien Rais menyarankan agar rekapitulasi suara Pemilu dilakukan di kantor KPU atau tidak di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
"Jadi kita yang sadar, jangan pernah di Borobudur itu. apa Borobudur itu. lebih baik di DPR, itu yang paling untuk hari ini," katanya.