Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Minta KPU Selesaikan Temuan 17,5 Juta DPT Bermasalah, Ketua PA 212 : Kalau Tidak Zalim

Ketua Persatuan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif, mengklaim adanya temuan 17,5 daftar pemilih tetap (DPT) yang bermasalah.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Minta KPU Selesaikan Temuan 17,5 Juta DPT Bermasalah, Ketua PA 212 : Kalau Tidak Zalim
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha Candraditya
Apel Siaga 313 digelar di depan kantor KPU, Minggu (31/3/2019) pagi. Sejumlah massa berbusana serba putih siap mendukung kelancaran pelaksanaan Pemilu 2019. TRIBUNNEWS.COM/VINCENTIUS JYESTHA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Persatuan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif, mengklaim adanya temuan 17,5 daftar pemilih tetap (DPT) yang bermasalah. 

Slamet pun meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera menangani masalah tersebut. Jika tidak, ia mengatakan berarti KPU zalim. 

"Ada penemuan 17,5 juta suara dalam DPT yang bermasalah, itu bukan hal sepele. Kami mengingatkan KPU bahwa itu persoalan besar yang harus cepat ditangani. Sebab kalau tidak, sampai dengan pemilu, berarti KPU zalim," ujar Slamet, di atas mobil komando, dalam Apel Siaga 313 di depan Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019). 

Menurutnya, apabila KPU tidak mampu menyelesaikan permasalahan ini maka akan zalim ke masyarakat Indonesia, yang menentukan pilihan. 

Slamet juga menegaskan pihaknya pun akan termasuk zalim ketika tidak memperjuangkan masalah DPT ini. Apalagi dirinya mengetahui ada permasalahan tersebut. 

"Kalau kami tidak perjuangkan, kami juga termasuk zalim. Wahai KPU kalau anda membiarkan, maka anda zalim ke istri dan keluarga bahkan zalim ke rakyat," kata dia. 

Baca: TKN Pastikan Tabloid Obor Rahmatan Lil Alamin Tidak Berisi Fitnah

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, ia mengingatkan agar KPU, Bawaslu, TNI dan Polri mampu menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Terutama kepada  KPU dan Bawaslu sebagai wasit, agar tetap berlaku adil jujur tidak boleh ada kecurangan.

Adapun aksi Apel Siaga 313 ini dihadiri pula oleh Ketum FPI Sobri Lubis, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, dan Sekjen FUI Al Khathath.

Seperti diketahui, aksi Apel Siaga 313 ini merupakan simulasi untuk aksi lanjutan, yaitu 'Putihkan TPS 17 April' saat digelarnya Pemilu Serentak 2019 nanti.

Adapun Aksi Apel Siaga 313 dimulai dengan salat subuh dan salat dhuha berjamaah di Masjid Agung Sunda Kelapa. Lalu berjalan kaki menuju kantor KPU.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas