Tanggapi Eks Kapolsek Pasirwangi, Jokowi: TNI dan Polri Harus Netral
"TNI-Polri harus bisa menjaga netralitas, sudah jelas sekali. Saya kira enggak perlu saya ulang-ulang," kata Jokowi.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SORONG - Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) angkat suara terkait pernyataan mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz yang diperintah atasannya untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
"Tidak sekali dua kali saya sampaikan di rapim (rapat pimpinan) TNI-Polri, saya sampaikan bahwa politik TNI dan Polri adalah politik negara," ujar Jokowi seusai kampanye terbuka di gedung Aimas Convention Center, Sorong, Papua Barat, Senin (1/4/2019).
Menurut Jokowi, sebagai anggota TNI-Polri maka sudah wajib menjaga sikap netral dalam kontestasi pemilu, baik itu pemilihan legislatif, kepala daerah, maupun pemilihan presiden.
"TNI-Polri harus bisa menjaga netralitas, sudah jelas sekali. Saya kira enggak perlu saya ulang-ulang," kata Jokowi.
Baca: Peng-upload Video Hoax Gus Mus Minta Maaf, Ustaz Yusuf Mansur Minta Pengunggah Jangan Di-bully
Seperti diketahui, dikutip dari Tribun Jabar, mantan Kapolsek Pasirwangi Kabupaten Garut AKP Sulman Aziz mencabut keterangan tentang adanya arahan dari Kapolres Garut kepada para kapolsek untuk memenangkan pasangan Jokowi-Maruf Amin.
AKP Sulman Aziz mencabut keterangannya itu dalam jumpa pers di Mapolda Jabar, Senin (1/4/2019). Saat jumpa pers, AKP Sulman Aziz didampingi oleh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
"Kemarin (31/3/2019) saya melaksanakan konferensi pers yang disiapkan oleh Haris Azhar di Jakarta. Dalam kegiatan tersebut saya telah melakukan kesalahan, Saya mengatakan Polri tidak netral. Itu saya sampaikan karena saya saat itu sedang emosi, Saya dipindahkan dari jabatan sebelumnya dari kapolsek menjadi personel Ditlantas Polda Jabar," kata AKP Sulman Aziz di Mapolda Jabar, Senin (1/4/2019).
Menurut AKP Sulman Aziz, Kapolres memerintahkan ia bersama sejumlah kapolsek untuk melakukan pemetaan terkait jumlah personel untuk pengamanan Pemilu, bukan untuk memenangkan Jokowi-Maruf Amin.