Respons TKN Terkait Adik Prabowo yang Ancam Lapor PBB Jika Terjadi Kecurangan Pemilu
Hasto mengingatkan Hashim, selaku Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra bahwa partainya turut menentukan pimpinan KPU dan Bawaslu di parlemen.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekertaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto mengaku heran dengan ancaman Direktur Komunikasi dan Media BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hashim Djojohadikusumo yang bakal melapor ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) jika terjadi kecurangan di Pemilu 2019 .
Hasto mengingatkan Hashim, selaku Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra bahwa partainya turut menentukan pimpinan KPU dan Bawaslu di parlemen.
“Kubu sebelah selalu katakan kecurangan-kecurangnan padahal mereka punya partai. Pak Hashim punya Gerindra yang ikut menentukan siapa pimpinan KPU dan Bawaslu,” ujar Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2019).
Baca: Mengintip Keseruan Liburan Millen Cyrus di Bali, Berenang dengan Hotman Paris dan Dance bareng Bule
Sekjen PDI Perjuangan ini menilai, ancaman yang dilontarkan Hashim akan melapor ke PBB merupakan sikap yang tidak bijak.
Hal itu, kata Hasto, juga merupakan upaya membangun deligitimasi terhadap penyelenggara.
Lebih lanjut, Hasto juga menilai ancaman Hashim tidak berbeda dengan ancaman yang disampaikan politisi PAN Amien bahwa akan terjadi people power jika terjadi kecurangan Pemilu 2019.
Ia berkata hal yang dilakukan Hashim dan Amien sengaja untuk menakuti pendukung Jokowi hingga berpotensi menciptakan konflik dalam berbangsa dan bernegara.
“Sehingga setiap elite sebaiknya tidak mengancam. Kalau mereka terus mengancam akan berhadapan dengan kekuatan rakyat itu,” jelas Hasto.
Sebelumnya, Hashim mengklaim telah menyiapkan langkah jika ada kecurangan Pilpres 2019. Pihaknya bakal melapor kepada Mahkamah Internasional/International Court Of Justice, lembaga kehakiman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hashim mengklaim pihaknya juga menggugat ke Mahkamah Konstitusi dan Bareskrim Polri.
"Ya, mungkin gugatan ke Bareskrim, mungkin lapor Interpol, tergantung bagian hukum. Kami mau lapor ke international court of justice, human rights, kami lapor ke Jenewa, human rights kami lapor PBB, ke semua pihak," kata Hashim di Hotel Ayana MidPlaza, Senin (1/4/2019).
Adik Prabowo ini mengatakan pihaknya pasti menempuh langkah ini setelah menemukan kecurangan yang tak bisa lagi ditangani dengan baik.