Tanggapan dari Demokrat, Koalisi Hingga TKN soal Wacana Jatah Menteri di Kubu Prabowo-Sandiaga
Bagi-bagi kursi menteri Prabowo - Sandiaga Uno menuai polemik. Berikut tanggapan dari koalisi hingga kubu TKN Jokowi - Maruf Amin
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Sementara itu, Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat AHY menyebut, membicarakan pembagian kursi menteri saat ini justru akan melukai perasaan rakyat.
Meskipun hal ini penting, namun saat ini lebih baik koalisi fokus untuk memenangkan pemilu.
Baca: Kubu Prabowo: Betul Sudah Ada Pembahasan Jatah Menteri tapi Belum Sampai pada Tahap Jumlah
Seusai pemilu, membicarakan menteri dan segala hal yang berkenaan dengan arah pemerintahan barulah dirasa tepat.
Meski masih dipertimbangkan oleh Hashim, AHY mengaku partainya pernah ditawari oleh Prabowo untuk mengisi posisi capres saat masih membangun koalisi.
Kata pengamat
Pengamat politik dari Indonesian Public Institute, Jerry Massie, menyatakan bahwa pembicaraan soal kursi menteri sebelum Pemilu 2019 merupakan pembicaraan yang tidak perlu dilemparkan ke publik.
"Sebetulnya jangan dulu menyampaikan jatah-jatahan, disimpan dulu. Hal ini penggiringan opini seakan-akan Prabowo sudah menang," kata Jerry saat dihubungi Selasa (2/4/2019).
Baca: Hasil Survei Indikator Politik di Palembang : Jokowi 40,2 Persen, Prabowo 36,8 Persen
Jerrie juga menyebut, Hashim yang menyebut jatah kursi menteri bagi beberapa partai politik sebagai sikap yang gegabah.
"Ini harusnya tak perlu diumumkan menteri-menterinya. Bagi saya agak gegabah dengan statement Hashim soal menteri-menteri yang duduk di kabinet," ucap Jerry.
Urusan ini, semestinya cukup dibicarakan di internal dan tidak diumbar ke publik, seolah-olah Prabowo-Sandi sudah memenangi pemilu
Jerry menyebut apa yang dilakukan Hashim merupakan strategi politik untuk mengintimidasi kubu 01 alias Jokowi - Maruf Amin.
Mengumumkan bagi-bagi kursi menteri seolah-olah sudah memenangkan pemilu, ingin menunjukkan tingkat percaya diri yang tinggi.
Taktik ini juga dilakukan untuk menghantam sembilan survei lembaga yang sebelumnya ada dan semuanya menyebut Jokowi unggul di atas Prabowo.
Strategi ini dilakukan dengan tujuan membuat konsentrasi kubu lawan buyar.
Baca: Elektabilitas Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo - Sandiaga Uno Menurut 7 Hasil Survei Ini
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.