Prabowo: Kebocoran Anggaran Saya Hitung Rp 1.000 Triliun, Bukan Dibantah Tapi Dihina
Prabowo melampirkan pernyataan salah satu komisioner KPK dalam pemberitaan salah satu media online bahwa kebocoran anggaran tersebut mencapai Rp 2.000
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali menyinggung soal kebocoran anggaran Indonesia saat berbicara di depan ratusan akdemisi yang tergabung dalam Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi dan Aktivis Kampus se-Indonesia (Geraaak) di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (5/4/2019).
Bahkan Prabowo melampirkan pernyataan salah satu komisioner KPK dalam pemberitaan salah satu media online bahwa kebocoran anggaran tersebut mencapai Rp 2 ribu triliun.
"Kebocoran kita saya hitung lebih dari Rp 1.000 triliun. Bukan dibantah tapi dihina dan diejek. Tapi saya beruntung bahwa pimpinan KPK katakan kebocoran kita lebih dari Rp 2.000 triliun. Jadi sekarang yang benar siapa?" kata Prabowo.
Baca: Prabowo Akui Ikut Menyarankan Soeharto Mundur pada Mei 1998
Prabowo mengaku sangat senang ada lembaga yang sepaham denganya mengenai adanya kebocoran anggaran tersebut.
Namun dirinya juga sedih karena anggaran yang bocor tersebut jumlahnya tidak sedikit.
"Kita bagaimana bisa survive. Dari segi matematik, science, logika tidak mungkin indonesia survive kalau bocornya Rp 2.000 triliun tiap tahun," katanya.
Prabowo mengatakan kebocoran anggaran tersebut menjadi sumber penyakit bangsa Indonesia sekarang ini.
Bila tidak bocor uang tersebut bisa digunakan untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia, salah satunya dengan swasembada pangan.
Dua ribu triliun rupiah tersebut menurut Prabowo bisa digunakan untuk membuka 5 juta hektar lahan pertanian.
"Mungkin dengan 5 juta hektare pertanian kita bisa swasembada bahan bakar energi. Dengan 5 juta hektare pangan baru, kita bisa swasembada pangan. Jadi hitungan saya enggak sembarangan," pungkasnya.