Dua Kubu Pilpres Adu Kuat Jumlah Massa Pendukung, Signifikankah terhadap Elektabilitas Kandidat?
Kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden saling adu banyak-banyakan massa pendukung saat Kampanye Terbuka. Signifikankah?
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
"Ada yang naik pohon. Awas lho, hati-hati nanti jatuh," kata Jokowi dari atas panggung seraya menunjuk ke arah yang memanjat pohon di kawasan Pasar Lama, Kota Tangerang, Banten, Minggu (7/4/2019).
Dalam kampanye tersebut, Jokowi mengingatkan elemen relawan dan pendukung untuk tidak 'kendor' tepat 10 hari jelang Pilpres 2019.
Saat pawai, rombongan Jokowi - Maruf Amin menampilkan berbagai kebudayaan.
Dari tarian hingga pakaian adat nusantara.
Pada puncak acara, Jokowi menyampaikan orasi politik di atas panggung utama di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang.
"Inilah yang dinamakan pesta demokrasi," kata Jokowi.
Suatu pesta, menurut Jokowi, haruslah menggembirakan.
Dalam Pilpres, diharapkannya tidak ada pihak yang menimbulkan ketakutan di tengah-tengah masyarakat.
"Jangan sampai ada marah-marah tidak boleh, betul?" kata Jokowi.
Ucapan Jokowi pun disambut ribuan warga.
"Betul," ucap warga sambil mengangkat jari jempol mereka.
Jokowi juga sempat menyinggung para pendukung yang membawa sapu lidi.
Jokowi memaknai sebagai simbol untuk membersihkan hoaks atau berita bohong.
Juga membersihkan dari hasutan negatif dan korupsi.