Karyawan yang Dipecat Karena Beda Pilihan Politik Kambali Jalani Mediasi di Kemenaker
Nurullita, melakukan mediasi dengan Komisaris perusahan PT Pelopor Pratama Lancar Abadi di kantor Kementrian Ketenagakerjaan
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nurullita, melakukan mediasi dengan Komisaris perusahan PT Pelopor Pratama Lancar Abadi di kantor Kementrian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Jakarta, Senin (8/4/2019).
Nurullita sebelumnya mengaku dipecat secara sepihak oleh perusahaan tempatnnya bekerja akibat beda pandangan politik.
Dalam mediasi kedua ini, Nurullita meminta perusahaan PT PPLA untuk melunasi hak-haknya.
"Kita harapkan mediasi terakhir, seperti yang dikatakan mediator, dimana mediator pada Minggu lalu tanggal 2 April memerintahkan Ibu Merry Puspitasari untuk melunasi hak-hak Ibu Nurullita, di mana kita meminta pertama, melunasi hak-haknya seperti uang penghargaan, uang kompensasi, yang sudah diatur dalam Undang-Undang tentang Ketengakerjaan diberikan secara langsung kepada Ibu Nurullita," kata kuasa hukum Nurullita, Rizki Alhamdi di Kemenaker, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Baca: Ini Alasan Mantan Kalapas Sukamiskin Tak Mau DItahan di Lapas Sukamiskin
Rizki menyampaikan, pihaknya berterima kasih karena status Merry di media sosial yang isinya berupa bully dan memojokkan Nurullita telah dihapus pada 7 April 2019.
"Status Facebook dan Instagram yang membully Ibu Nurulita juga dihapus kemarin malam, padahal mereka menjanjikan tanggal 2 April paling lama jam 7 malam sudah kehapus, tapi kenyataannya malah tanggal 7 April. Isinya (status Facebook-red) memojokkan, yang bilang 'adiknya pilih 212, kakaknya pilih Jokowi' dan ada beberapa status yang lain yang sifatnya memojokkan dan mendiskreditkan," ungkap Rizki.
Rizki berharap hari ini menjadi mediasi terakhir.
Baca: KPU Gelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Pemilih Pascaputusan MK
Hal itu dimaksudkan guna memenuhi hal-hak kliennya.
Di antaranya dikembalikannya rekening dan kartu ATM Nurullita serta pemberian pesangon.
Baca: Skuat Terlalu Gemuk, Pelatih Persib Bandung Beberkan soal Pemain yang Dicoret
Sebab, ia menyebut ada transaksi mencurigakan yang menggunakan nama Nurullita untuk transaksi PT PPLA.
"Kita pengen tahu respons dari mereka akan memayar atau tidak, karena ini sudah perintah dari mediator. Hari ini mediasi dimana mereka untuk melunasi hak-haknya Ibu Nurullita, sesuai perintah mediator," jelas Rizki.
Baca: Pengamat Soroti Dugaan Aliran Dana Asing Masuk ke Paslon Pilpres untuk Kampanye
Seperti diketahui, Nurullita yang bekerja di sebuah perusahaan bongkar muat di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara, dipecat sepihak perusahaan karena berbeda pandangan politik.
Kronologi Pemecatan