Pertumbuhan Ekonomi RI 5 Persen Dibilang 'Ndasmu', Golkar : Lihatnya dengan Data dan Fakta
"Setahu saya, negara tumbuh positif itu hanya 4 negara, Indonesia ada salah satunya di situ. Jadi kita melihatlah data, fakta yang ada," katanya
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus meminta calon presiden Prabowo Subianto melihat fakta dan data dalam mengkritik pertumbuhan ekonomi RI.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi RI sebesar 5,2 persen sudah sangat baik dan Indonesia termasuk negara-negara yang perekonomiannya tumbuh dengan positif.
Baca: Puskaptis Tegaskan Mereka Bekerja Profesional, Hasil Surveinya Tidak Bayaran
"Setahu saya, negara tumbuh positif itu hanya 4 negara, Indonesia ada salah satunya di situ. Jadi kita melihatlah data, fakta yang ada, kondisinya seperti itu," kata Lodewijk di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (8/3/2019).
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi itu tidak dapat ditentukan bukan semaunya, tetapi ada rumusannya dan kisaran pertumbuhan ekonomi diangka 5,1 persen sampai 5,2 persen sudah baik ditengah ketidakpastian global.
"Tahun 2030 nanti kita menjadi negara maju, sekarang kita sudah di G20 dan ranking 15. Pada 2030 nanti, InsyaAllah masuk G7," paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, calon presiden nomor urut 01 Jokowi memiliki visi Indonesia hingga 2024 atau 100 tahun Indonesia.
Di mana, republik ini akan masuk ke dalam empat negara terbesar di dunia.
"Jadi mari kita optimis, lihat perjalanan bangsa ini untuk menyongsong Indonesia lebih maju pada tahun 2030 dan 2045," ujarnya.
Baca: Di Mabes Polri, KPU Tegaskan Tak Punya Server di Singapura
Sebelumnya, dalam kampanye akbar, Minggu (7/4/2019), Prabowo menyindir capaian pertumbuhan ekonomi di era pemerintahan Jokowi.
"Kata orang sebelah (Jokowi - Maruf Amin), pertumbuhan ekonomi Indonesia lima persen. Lima persen ndasmu!" sindir Prabowo saat berpidato di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2019).