Klaim Survei Internal 02, Pengamat: Ini Bagian Psywar Antar Para Pesaing
Pengamat Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Leo Agustino menilai sah-sah saja klaim-klaim kemenangan demikian di tahun politik.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, mengklaim berdasarkan survei internal, elektabilitas pasangan 02 berada pada angka 62 persen, sementara pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin 38 persen.
Bagaimana menurut Pengamat Politik?
Pengamat Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Leo Agustino menilai sah-sah saja klaim-klaim kemenangan demikian di tahun politik.
"Saya kira klaim-klaim begitu hal yang wajar dalam politik. Ini bagian dari psywar atau perang urat syaraf antar para pesaing. Apalagi eforia pertemuan di GBK kemarin membuat klaim itu menjadi mendapat momentum besar," ujar Leo Agustino kepada Tribunnews.com, Rabu (10/4/2019).
Tapi dalam pandangan dia, yang percaya pada Ilmu pengetahuan, hasil survei lembaga-lembaga survei berwibawa dan terpercaya menunjukkan realita lain dari klaim BPN Prabowo-Sandi.
Leo Agustino merangkum hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei berwibawa, yang telah menunjukkan kestabilan elektabilitas di antara dua kandidat.
Yakni, elektabilitas pasangan calon 01 Jokowi-Ma'ruf Amin berada pada rentang 51-57 persen. Sedangkan pasangan calon 02 berada pada rentang 33-38 persen.
"Itu jika kita merujuk beberapa hasil survei," ucapnya.
Selain itu, ia pun melihat, persaingan antara kedua paslon sudah sangat sengit di tingkat akar dan ini tidak baik untuk keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karena dia mengingatkan, bangsa ini dibangun oleh cucuran tangis dan airmata yang tidak boleh hilang karena berita hoax dan ujaran kebencian yang justru marak pada Pemilu kali ini.
Baca: Soal Pengakuan Bowo Sidik, Ini Klarifikasi Partai Golkar
Oleh karena itu, dia berpesan, menjaga kesantunan dalam berpolitik menjadi sangat penting.
"Hanya sekadar menang tapi merusak persatuan dan kesatuan bangsa, saya kira, tidak sebanding dengan perjuangan para pendiri bangsa. Karena itu, menjaga kesantunan politik, menjaga akal sehat, dan menjaga NKRI menjadi harga mati dalam Pemilu kali ini," tegasnya.
Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sugiono mengklaim berdasarkan survei internal, elektabilitas Prabowo-Sandiaga berada pada angka 62 persen, sementara pasangan Jokowi-Maruf 38 persen.
"Berdasarkan survei internal, elektabilitas Prabowo berada di angka 62 persen dan Jokowi 38 persen," kata Sugiono di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.