Prabowo Singgung Jatah Menteri saat Kampanye di Solo, Djoko Santoso: Hal Biasa bagi Oposisi
Menurut Djoko Santoso, soal wacana jatah menteri itu sudah biasa dilakukan dalam politik negara, terutama oleh partai oposisi.
Editor: Hanang Yuwono
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Djoko Santoso, menanggapi kabinet menteri yang disinggung Prabowo saat kampanye di Solo.
Menurutnya, hal itu sudah biasa dilakukan dalam politik negara, terutama oleh partai oposisi.
"Itu hal biasa dalam bernegara, bahwa setiap partai oposisi jika di luar itu sudah membentuk kabinet bayangan," katanya di tengah kunjungan di Sukoharjo, Kamis (11/4/2019).
Dia menambahkan, setiap parpol pasti memberikan tugas kepada masing-masing orang untuk mempelajari berbagai bidang dalam bernegara dan berpolitik, sehingga saat partai oposisi berkuasa, partai sudah siap.
"Jadi masing-masing orang sudah ditugasi, kamu bertugas tentang tentara, kamu wisata, jadi selama lima tahun itu sudah belajar."
"Jadi kalau nanti dia menang dia sudah tau tugasnya masing-masing," imbuhnya.
Djoko juga menegaskan pemilihan kabinet menteri adalah hak prerogratif presiden, sehingga hal tersebut merupakan hal yang wajar.
"Yang menentukan siapa yang menjadi menteri itu hak prerogratif presiden, saya kira kalau kelaziman demokrasi tidak masalah."
"Partai pasti dari awal sudah menugasi orang-orang belajar berbagai bidang politik dan bernagara, jadi kalau dia berkuasa, langsung bisa menyesuaikan."