8 Bulan 'Blusukan', Sandiaga Dapat Keluhan soal Ekonomi dari Masyarakat
Selama delapan bulan berkampanye, ucap Sandiaga, masyarakat mengeluhkan persoalan ekonomi. Termasuk kesejahteraan sosial,
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyebut pertumbuhan ekonomi 5 persen sebagai jebakan 5 persen.
Hal itu disampaikan Sandiaga saat membacakan visi misi pada pembukaan debat putaran terakhir jelang pemilihan presiden 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Selama delapan bulan berkampanye, ucap Sandiaga, masyarakat mengeluhkan persoalan ekonomi. Termasuk kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri. Keluhan itu, didapat Sandiaga setelah berkunjung ke 1.550 titik.
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini, mengatakan, mendapat amanah dari kalangan ibu, generasi milenial, petani, dan pekerja honorer. Disebutnya sebagai referendum ekonomi.
Baca: Prabowo Sebut Ekonomi Indonesia Salah Arah
“Ekonomi tidak dirasakan karena lapangan kerja belum terasa. Pertumbuhan 5 persen sekarang kita sebut sebagai jebakan 5 persen,” ujar Sandiaga.
Sandiaga menyinggung nama Ibu Nurjanah asal Sumatera Utara. Nurjanah mengeluhkan tokonya yang berada di pasar semakin sepi karena pembeli jarang datang ke pasar tradisional. Nurjanah juga mengeluhkan bahan pokok mahal dan lapangan kerja juga sulit didapat.
“Prabowo-Sandi dengan menciptakan lapangan kerja dan menjaga harga bahan pokok, kami yakin Indonesia akan bisa menang,” kata Sandiaga.