Kampanye Akbar di GBK Bukti Jokowi-Maruf Kedepankan Politik Silaturahim
Massa dari partai politik pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengalah dengan masyarakat umum dalam kampanye akbar
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa dari partai politik pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengalah dengan masyarakat umum dalam kampanye akbar bertajuk " Konser Putih Bersatu" di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, massa yang dikerahkan partai politik sudah diinstruksikan untuk berkegiatan di luar GBK.
"Kuatnya animo masyarakat untuk bergotong royong secara spontan dengan menghadiri Rapat Umum Rakyat Konser Putih Bersatu membuat PDI Perjuangan bersama-sama partai politik Koalisi Indonesia Kerja memilih membaur bersama kegembiraan rakyat yang tumpah ruah di GBK meluber ke Semanggi hingga Bundaran HI," ujar Hasto melalui keterangan pers, Sabtu siang.
"Jadi kami memilih mengedepankan masyarakat umum dan relawan untuk mengisi di GBK ya. Sedangkan massa PDI-P dan partai koalisi lebih memilih di luar," lanjut dia.
Hasto mengklaim, 1,2 juta orang tumpah ruah di GBK hingga Bundaran HI. Ia mengatakan, kegembiraan rakyat itu adalah bukti patahnya politik hitam yang selama ini menyerang Jokowi dan Kiai Ma'ruf selama ini.
Baca: Arus Lalu Lintas Menuju GBK Macet, Pendukung 01 Pilih Jalan Kaki Hadiri Kampanye Akbar
Ia juga mengutip pernyataan proklamator Ir Soekarno bahwa betapa kuatnya musuh menghantam, senjata yang paling hebat adalah persatuan bersama-sama seluruh rakyat.
Hasto pun meyakini kondisi ini menjadi titik awal kemenangan bagi Jokowi-Ma'ruf.
"Jokowi-Ma'ruf sangat legitimate, menjadi representasi nurani rakyat. Kami optimistis ya, kemenangan paslon 01 semakin kuat. Kami berterima kasih atas kepercataan rakyat. Sebab, tidak ada satu kekuatan pun yang mampu mengalahkan politik kebenaran, politik putih," ujar Hasto.
"Bagi Prabowo-Sandiaga, politik adalah mobilisasi, didukung kekuatan kekayaan pribadi. Ini berbeda engan Pak Jokowi yang menghadirkan politik silaturahim, politik bersalam-salaman dan menyatu dengan rakyat," ujar Hasto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.