Para Pemimpin Dunia Akui Kemenangan Jokowi, Ketum ABJ: Prabowo Sudahlah!
"Rakyat Indonesia perlu mensyukuri pengakuan pemimpin-pemimpin negara terhadap pesta demokrasi di Indonesia," ujar Umbas.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia internasional kagum atas penyelenggaraan Pemilu 2019 di Indonesia.
Hal ini menunjukkan bukti nyata dari perhatian dunia terhadap pelaksanaan Pemilu.
Demikian dikemukakan Ketua Umum Arus Bawah Jokowi (ABJ), Michael Umbas dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (18/4/2019).
"Rakyat Indonesia perlu mensyukuri pengakuan pemimpin-pemimpin negara terhadap pesta demokrasi di Indonesia," ujar Umbas.
Menurut Umbas, tidak bisa dibayangkan bahwa terdapat 813.350 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 34 provinsi, 514 kabupaten/ kota, puluhan ribu desa, dan ribuan kelurahan.
"Namun angka partisipasi pemilih terbilang tinggi yaitu sekitar 81 persen dari total kurang lebih 192 juta pemilih," ujarnya.
Umbas mengatakan kalau bukan pekerjaan mudah bagi jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tingkat pusat hingga daerah melaksanakan Pemilu Legislatif (Pileg) serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) yang berlangsung serentak.
"Pemimpin-pemimpin dunia melihat pemilu telah berlangsung dengan baik dan menyampaikan selamat kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden (paslon) 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin (Jokowi-Amin)," ujarnya.
Berdasarkan hitung cepat atau quick count, Jokowi-Amin mengungguli paslon 02, Prabowo-Sandi.
"Pak Jokowi sudah menyampaikan, ada 25 pemimpin negara sahabat yang memberikan selamat. Antara lain Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan," ujar Umbas.
Baca: Menang Versi Quick Count, Jokowi Terima Ucapan Selamat dari Sejumlah Kepala Negara Asing
Dia mengatakan bahwa upaya untuk membangun opini seolah-olah Prabowo-Sandi menang akan semakin memperburuk citra mereka sebagai tokoh bangsa.
"Fakta quick count terbukti dari pilpres ke pilpres dan diakui Internasional karena dilakukan oleh lembaga kredibel dan metodologinya sangat proven," ujarnya.
"Gerakan politik yang tidak realistis akan makin menghancurkan wibawa, nama baik Prabowo-Sandi. So, Pak Prabowo sudahlah. Jadilah gentleman dan negarawan," Umbas menambahkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.