Duka di Balik Penyelenggaraan Pemilu 2019, 9 Polisi dan Petugas KPPS Meninggal Dunia
Kabar duka menyelimuti pesta demokrasi, anggota kepolisian dan petugas KPPS sebanyak 9 orang meninggal dunia saat bertugas di Pemilu 2019.
Editor: Fitriana Andriyani
"Penghitungan surat suara terus berjalan dan tentunya kejadian itu telah disaksikan oleh para saksi dan petugas keamanan dari Polisi, TNI dan Linmas serta masyarakat yang mana mereka juga telah memberikan pertolongan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya Furkon mengatakan, pihaknya membenarkan ada dua Ketua KPPS di Kabupaten Tasikmalaya meninggal dunia karena kelelahan dan keduanya juga memiliki riwayat penyakit yang telah dialaminya yakni bronkhitis serta Jantung.
Untuk, Jeje sendiri dia sebagai ketua Badan Pertimbangan Desa (BPD).
"Petugas KPPS memang selama pencoblosan dan penghitungan suara sangat lelah. Karena, rata-rata penghitungan itu paling banyak telah dilakukannya hingga pukul 03.30 sampai pukul 04.00 WIB dini hari," ujarnya.
Baca: Pemilih Tikam Petugas KPPS di Blitar, Pelaku Mengakui Ada Masalah Ini
Baca: Diantar Keluarganya, Penyerang Petugas KPPS Pakai Sajam di Kota Blitar Menyerahkan Diri ke Polisi
Meninggal Setelah Antarkan Kotak Suara
Di Malang, Agus Susanto (40), petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di tempat pemungutan suara (TPS) 4 Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, meninggal dunia.
Diduga, Agus meninggal karena kelelahan selama menjalani serangkaian kegiatan pemilu.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang Zaenudin mengatakan, Agus meninggal saat istirahat di rumahnya, di RT 06 RW 01 Kelurahan Tlogomas, Kamis (18/4/2019) sekitar pukul 03.00 WIB.
Satu jam sebelum meninggal, Agus masih sempat menyelesaikan tugasnya dengan mengantarkan kotak suara ke kelurahan.
"Satu petugas kami di TPS 4, Kelurahan Tlogomas habis menyelesaikan tugasnya, dan sudah pengiriman kotak suara di tingkat Kelurahan, kemudian istirahat di rumah dan beliau dipanggil oleh Allah," katanya.
Zaenudin menyampaikan, meninggalnya Agus cukup mengejutkan. Sebab, Agus tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa sedang menderita sakit atau kelelahan.
Sementara itu, petugas KPPS memang harus bekerja ekstra menjelang dan saat pelaksanaan pencoblosan.
"Atas nama KPU Kota Malang, kami menyampaikan belasungkawa dan Insya Allah hari ini akan ke rumah duka," jelasnya.
Zaenudin mengatakan akan melaporkan kejadian itu kepada KPU Jawa Timur sebagai bahan evaluasi untuk Pemilu serentak berikutnya.