Kelakuan Absurd Caleg Gagal Jadi Wakil Rakyat, Ada yang Bawa Kabur Kotak Suara
Satu hal yang niscaya terjadi dalam Pemilu Legislatif 2019 adalah adanya caleg-caleg yang gagal ke parlemen.
Editor: Fajar Anjungroso
![Kelakuan Absurd Caleg Gagal Jadi Wakil Rakyat, Ada yang Bawa Kabur Kotak Suara](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/buang-karpet.jpg)
Banyak orang menyambangi kediamannya untuk menagih utang.
Chandra pun mencari cara untuk menutupi utang dana kampanye.
Ia pun melakukan sistem tambal sulam, meminjam dari sana-sini untuk menutupi utang tersebut.
"Saya saat ini berurusan dengan rentenir dan juga utang dengan saudara dan teman. Ditotal yang belum terbayar Rp420 juta. Minggu ini pun sudah jatuh tempo, tepatnya tanggal 9 Mei 2014," jelasnya.
Chandra, caleg gagal ingin menjual ginjalnya seharga Rp420 juta, senilai dengan total utangnya.
"Saya realistis, harga ginjal sesuai dengan nominal utang senilai Rp 420 juta," katanya.
2. Tarik Buku Tabungan
Kisah-kisah caleg gagal berikut ini merupakan kisah pada Pemilu 2014.
Politik uang, meski dilarang, kerap dipraktikan oleh para caleg karena diyakini ampuh mengeruk suara.
Itulah yang dilakukan oleh salah satu caleg parpol berinisial Y di kota Bogor.
Melalui SB yang merupakan tim suksesnya, Y membagikan ratusan buku tabungan di Kampung Muara, Kelurahan Pasirjaya, Kecamatan Bogor Barat senilai Rp 50 ribu setiap buku.
Namun, hasil perhitungan suara ternyata berkata lain bagi Y.
Dari total DPT yang mencapai 900 suara, Y hanya mampu meraih 10 suara.
Tanpa merasa malu, Y memutuskan untuk menarik kembali setiap buku tabungan yang sudah dibagikannya sebelum Pemilu.